Ratusan orang berbagi keseruan dalam acara 'World Stroke Day 2023: Kenali dan Kendalikan Stroke' yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RS PON) Jakarta, dan CNNIndonesia, di area parkir selatan TMII, Jakarta Timur, Minggu (29/10).
Peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang dan usia ini mengikuti sejumlah aktivitas olahraga yang dilakukan secara paralel, mulai dari zumba, start run, hingga bersepeda. Ada yang datang bersama keluarga besar, ada pula ibu yang membawa balita, hingga peserta yang datang ramai-ramai bersama teman.
Nita Desianty Siregar (53) yang merupakan penyintas stroke mengaku senang bisa berolahraga bersama dengan para peserta yang lain. Nita yang terkena stroke pada Maret 2023 lalu dan kini berstatus sebagai penyintas itu kini mengaku harus ekstra menjaga kesehatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya usahakan olahraga minimal 15 menit sehari, enggak berat-berat, jalan kaki, gitu. Tapi acara ini tadi saya ikut zumba juga seru banget ya," kaya Nita.
Nita pun berpesan agar para generasi muda tetap ekstra menjaga pola hidup dan pola makan lantaran saat ini stroke tidak mengenal usia. Ia pun mengaku saat ini menghindari makanan dengan tepung terigu, berminyak, dan makanan yang terlalu manis.
"Sekarang cemilan saya buah jadinya," kata dia.
Sementara Quinnsha Morcilia Marika Simarmata (13) mengaku kedatangannya ke acara World Stroke Day 2023 kali ini untuk merasakan keseruan bersama keluarga dengan aktivitas olahraga yang menyenangkan. Ia juga merasa terbantu dengan beberapa booth yang menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis.
Quinnsha yang masih duduk di bangku putih biru ini mengaku tidak pernah meninggalkan aktivitas olahraga. Misalnya, dalam sepekan ia memilih jogging atau jalan cepat.
"Niat olahraga sih ke sini, terus seru ada booth-booth tadi. Kalau aku sukanya olahraga ringan kayak jogging, jalan-jalan, enggak yang berat-berat," kata Quinnsha.
Quinnsha juga menyadari saat ini stroke juga bisa menyerang pada usia sepantarannya. Oleh sebab itu, ia juga mendorong agar para remaja mulai memperhatikan kesehatan dan pola hidup masing-masing untuk meminimalisir risiko terkena stroke dan penyakit lainnya.
"Kita juga bisa ngadain acara seperti ini yang lebih sering lagi ya harapannya. Jadi yang lain yang belum pernah ikut bisa berpartisipasi," ujarnya.
Senada, Ruwiyanti (54) mengaku sedari muda menggemari aktivitas olahraga sehingga menurutnya ia jarang terkena penyakit yang masuk kategori parah. Ruwiyanti yang memiliki anak seorang ahli gizi juga mengaku mendapat privilege sebab kini pola makannya juga ikut dibantu dengan rekomendasi sang buah hati.
"Saya sudah mengurangi gorengan dan nasi sekarang pakai nasi merah. Terus olahraga saya suka zumba kayak gini, bisa sebulan dua kali," ujar Yanti.
CNNIndonesia bersama Kemenkes dan RS PON menyelenggarakan rangkaian acara 'World Stroke Day 2023'.
Ada beragam aktivitas yang dimulai secara paralel mulai pukul 07.20 WIB dengan zumba, bersepeda, dan start run. Dilanjutkan dengan senam stroke, talkshow bersama RS PON serta penyintas stroke, hingga ditutup dengan pemberian doorprize.
Tersedia juga sejumlah booth dari sejumlah produk dan layanan kesehatan yang diberikan secara gratis.
RS PON dan Himpunan Perawat Neurosains Indonesia misalnya menyediakan pemeriksaan darah untuk cek kolesterol, gula darah, dan asam urat; konsultasi gizi; fisioterapi untuk cek keseimbangan tubuh; hingga penilaian faktor risiko stroke.
![]() |