Desainer Hian Tjen kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam meracik busana. Dalam pertunjukannya pada Minggu (29/10), ia membawakan koleksi bertajuk 'Tjen'.
Mengambil nama belakangnya, Hian Tjen ingin mendedikasikan koleksi ini buat sang ayah. Koleksi 'Tjen' kental akan kultur Tionghoa baik dari segi potongan maupun ornamennya.
Hian Tjen mengeksplorasi batu, manik, brokat dan fringe di 24 looks koleksinya. Budaya Tionghoa memang lekat dengan siluet qipao atau cheongsam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia tidak serta merta menghadirkan siluet ini. Ia mengambil beberapa unsurnya untuk disatukan menjadi look yang berbeda dan modern.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Paris Penghargaan Abadi Sarah Burton untuk Alexander McQueen |
Ada pun siluet berupa long dress, celana dengan detail drapery, atasan tanpa lengan, rok mini, cropped top juga luaran. Garis-garis detail busana juga dihadirkan dengan sulaman benang dan batuan.
Yang membuatnya kian menarik adalah lengkung 'U' pada busana yang mampu menampilkan sisi feminin tapi tetap tegas.
Lihat Juga :![]() HARI HIJAB INTERNASIONAL INFOGRAFIS: Evolusi Tren Hijab di Indonesia dari Masa ke Masa |
Hian Tjen juga tak lupa menyematkan warna yang sarat akan budaya Tionghoa yakni warna merah. Namun warna ini tidak jadi warna utama dalam look busananya. Merah digunakan dalam unsur detail busana.
Justru ia bermain dengan warna netral seperti hitam dan putih, kemudian ada warna hijau yang mirip warna batu giok.
Sementara itu, pertunjukan sedikit mengingatkan pada peragaan busana Gucci 'Gucci Twinsburg' di Milan Fashion Week tahun lalu. Bedanya, Hian Tjen tidak benar-benar mengusung dua busana yang sama.
Sekilas, busananya sama. Namun jika diperhatikan, ada sesuatu yang membedakan. Selain warna, ada peletakan dekorasi yang agak berbeda.
(put/pua)