Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat banyak perdebatan etiket penerbangan di internet mengenai apakah seseorang harus merasa perlu setuju jika ada seseorang yang mengajak bertukar kursi di pesawat.
Seperti dikutip Business Insider, seorang mantan pramugari dengan pengalaman selama empat tahun mengungkapkan, sesungguhnya para kru kabin lebih memilih jika penumpang mengambil tempat duduk yang telah ditentukan saat menaiki pesawat.
Lagipula, kata dia, jika penumpang bertukar kursi tanpa sepengetahuan kru kabin, hal ini dapat memperumit pemahaman para kru kabin tentang situasi kabin pesawat. Misalnya, manifes awak pesawat berisi informasi penting yang terkait dengan setiap nomor kursi seperti alergi parah, alokasi makanan, dan koneksi penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, mantan pramugari ini menilai ada beberapa pengecualian ketika pertukaran kursi masuk akal dan ada juga cara yang tepat untuk melakukan perubahan tersebut.
"Saat saya menjadi pramugari, yang mengajukan permintaan pertukaran kursi, biasanya saya tolak jika permintaannya saya anggap tidak perlu, seperti ingin duduk dekat teman atau keluarga karena alasan di luar perawatan atau bantuan medis, kecuali jika penerbangan cukup kosong," beber mantan pramugari itu.
"Pada penerbangan penuh, tidak ada ruang gerak untuk bergerak di dalam kabin karena alasan yang tidak perlu," tambahnya.
Dia mengaku selalu memprioritaskan memindahkan anak di bawah umur tanpa pendamping (anak-anak yang terbang sendirian) sedekat mungkin ke tempat duduk pramugari atau dapur kerja. Bahkan jika perlu, pramugari akan meminta penumpang untuk bertukar kursi dengan anak tersebut sampai menemukan seseorang yang bersedia mengakomodasi permintaan tersebut.
Wanita yang tidak disebutkan namanya ini juga akan memprioritaskan permintaan pertukaran dari pengasuh yang terpisah dari anak kecil atau bayinya.
"Tidak ada seorang pun yang merasa berkewajiban untuk bertukar kursi dengan orang tua, atau penumpang mana pun, namun, anak yang terpisah dari pengasuhnya akan lebih rentan jika duduk di sekitar orang asing. Saya ingin penumpang menunjukkan empati yang ingin mereka terima jika perannya dibalik," jelasnya.
Selain itu, dia berpendapat, orang lanjut usia, penyandang disabilitas, atau penumpang yang terbang dalam kondisi cedera mempunyai alasan yang sah untuk meminta pertukaran kursi, terutama jika mereka juga terbang tanpa pendamping atau terpisah dari pengasuhnya.