Sering Dianggap Sama, Apa Bedanya Kink dan Fetish?
Istilah kink dan fetish mungkin bukan hal baru di benak banyak orang dan sering dianggap sebagai perilaku seksual yang sama, padahal keduanya jelas berbeda. Lantas apa perbedaan keduanya?
Melansir Men's Health, staf seksolog Good Vibrations dari The Sex & Pleasure Book: Good Vibrations Guide to Great Sex for Everyone, Carol Queen mengatakan fetish dan kink memang dua hal yang berbeda.
Kink kata dia adalah ketertarikan erotis atau seksual yang menyimpang dari 'norma' yang ditentukan secara sosial.
Kink juga bisa menjadi bagian dari keseluruhan penampilan seksual seseorang. Bisa berupa bercinta dengan kekerasan, misal ingin dipukul, diikat, dan berbagai hal yang merujuk pada kekerasan saat bercinta.
Sementara itu, menurut Queen, fetish biasanya melibatkan suatu objek atau bagian tubuh tertentu yang jadi minat seksual seseorang. Biasanya objek tersebut jadi kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai kepuasan seksual secara penuh.
Beberapa fetish lebih intens dibandingkan dengan yang lainnya. Beberapa orang bahkan memerlukan tindakan atau objek fetish lain untuk menjadi bagian dari pengalaman agar bisa terangsang.
Beberapa fetish mungkin dianggap menakutkan. Tapi sebenarnya fetish dalam kehidupan seksual adalah hal yang umum terjadi.
Melansir The College Voice, penganut fetish tidak bisa dianggap sebagai orang tidak normal. Mereka normal, memiliki fetish meskipun bertentangan dengan keyakinan populer tapi sebenarnya bukan hal aneh, berbahaya, atau bahkan gila.
Seorang penganut fetisisme yang baik harus menyadari bahwa fetishnya mungkin tampak aneh bagi orang lain, terutama jika hal tersebut sangat jarang terjadi. Fetish paling umum yang mungkin ditemui termasuk lateks, perbudakan, kaki, dan kulit.
Meski begitu, selama orang tersebut mampu mengontrol diri akan fetishnya, semua masih bisa berjalan dengan normal dan biasa.
(tst/pua)