Siapa yang Pertama Kali Membukukan Al-Quran?

CNN Indonesia
Selasa, 26 Mar 2024 17:30 WIB
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang terdiri dari firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Lantas, siapa yang membukukan Al-Quran?
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang terdiri dari firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Lantas, siapa yang membukukan Al-Quran?(iStockphoto/artisteer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang terdiri dari firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Lantas, siapa yang membukukan Al-Quran?

Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Quran terdiri dari berbagai pedoman dan petunjuk dari Allah SWT untuk menjalani kehidupan di dunia. Melansir Infaq Berkah, terdapat 114 surah dalam Al-Quran dan setiap surah terdiri dari beberapa ayat.

Al-Quran tidak langsung diturunkan semuanya, melainkan satu per satu, per-ayat yang dikenal sebagai wahyu. Kala itu, para sahabat nabi juga menghafal setiap wahyu, tanpa menuliskannya, lantaran keterbatasan kemampuan menulis dan membaca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi seiring waktu, setiap ayat akhirnya ditulis dan dikumpulkan. Lalu, Al-Quran pun dibukukan seperti yang dikenal umat Islam saat ini.

Lantas, siapa yang pertama kali membukukan Al-Quran?

Allah SWT menurunkan wahyu yang dikenal dengan Al-Quran kepada Nabi Muhammad selama dua periode, yakni sebelum dan setelah hijrah.

Penurunan Al-Quran di masa sebelum hijrah dikenal dengan ayat makkiyah, sementara yang diturunkan setelah hijrah dikenal dengan sebutan madaniyah.

Melansir PA Kuala Pembuang, pada periode sebelum hijrah, ada 86 surah makkiyah yang diturunkan selama 12 tahun dan lima bulan. Ayat-ayat ini kebanyakan berisi soal penguatan tauhid dan akidah dalam Islam untuk menguatkan penindasan yang dilakukan orang kafir Quraisy.

Kemudian, di periode setelah hijrah yang dikenal dengan sebutan madaniyah. Terdapat 28 surah yang diturunkan selama 9 tahun dan 9 bulan. Ayatnya banyak berbicara tentang muamalat, syariat, dan hukum-hukum Islam.

Pembukuan Al-Quran dilakukan jauh setelah Rasulullah SAW wafat. Kala itu, Al-Quran yang masih tercerai-berai dikumpulkan, agar tidak punah setelah kepergian Rasulullah SAW.

Melansir NU Online, setelah perang Yamamah, yakni perang kaum muslimin dalam penumpasan nabi palsu Musailamah Al-Kadzab pada 12 hijriyah telah menyebabkan 70 hafidz atau penghafal Al-Quran wafat.

Setelah itu, Umar bin Khattab, mengusulkan agar Al-Quran dibukukan menjadi mushaf. Dia tidak ingin Al-Quran lenyap dan dilupakan begitu saja.

Ide ini kemudian disampaikan kepada Khalifah Abu Bakar Shiddiq. Meskipun sempat terjadi perdebatan, tapi atas petunjuk Allah, Abu Bakar akhirnya setuju agar hal ini dilakukan, meskipun Rasulullah sebelum wafat tidak pernah memerintahkan hal tersebut.

Singkat cerita, Abu Bakar kemudian langsung bergerak dan menyurati Zaid bin Tsabit. Dia adalah salah satu sahabat yang juga hafidz dan pencatat seluruh ayat Al-Quran. Tsabit diminta membukukan semua ayat Al-Quran yang ada padanya.

Setelah selesai, mushaf pertama Al-Quran pun selesai dan disimpan oleh Abu Bakar hingga beliua wafat. Dan dipindahkan ke sayyidina Umar, hingga dia juga wafat.

Itulah penjelasan tentang siapa yang pertama kali membukukan Al-Quran. Jawabannya ada tiga sahabat nabi yang berjasa dalam pengumpulan ayat yang hingga saat ini masih dipegang teguh oleh umat Islam.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER