Perempuan-perempuan Muda yang Resah dan Bergerak
Adela (24) resah akan minimnya kesempatan kerja yang diberikan untuk teman-teman penyandang disabilitas. Perempuan asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menilai kesempatan belum diberikan seluas-luasnya.
"Informasi belum menyeluruh, serta akses kepada pelatihan [untuk penyandang disabilitas] masih kurang," ujar Adela, menyuarakan keresahannya pada CNNIndonesia.com, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada Jumat (8/3).
Adela merupakan salah satu perempuan muda yang terlibat dalam program Futuremakers gagasan PLAN Indonesia. Keresahannya itu membuat Adela turun langsung membantu anak-anak muda lainnya, termasuk di antaranya kaum disabilitas, demi mendapatkan kesempatan yang setara dalam dunia kerja.
Ia mendorong kesadaran teman-temannya tentang pentingnya menggunakan skill sebagai aset untuk bekerja atau berwirausaha. Salah satu caranya adalah dengan menjahit.
Telaten betul ia mendorong anak muda lainnya untuk mau belajar menjahit. Kebetulan, menjahit jadi salah satu hobi yang dimiliki Adela sejak lama.
"Menjahit bisa memberdayakan siapa saja," ujar Adela.
Dari kepercayaan dan komitmennya itu, Adela membangun kelompok usaha yang juga melibatkan kaum disabilitas. Bersyukur, perannya sebagai juru bicara bahasa isyarat di Komunitas Tuli Kupang (KTK) membuat proses komunikasi jadi lebih mudah.
Adela melatih teman-teman disabilitas untuk menjahit dan berusaha menjadikannya sebagai modal wirausaha. Beberapa produk jahitan kelompoknya kemudian dijual pada pihak lain.
Namun, kesadaran akan pentingnya mengelola skill itu tak serta merta terbentuk dengan mudah. Salah satu pasalnya adalah rasa tidak berdaya yang dimiliki oleh kaum disabilitas.
"Ini karena kurangnya role model disabilitas di sekitar mereka, sehingga mereka merasa bahwa keberhasilan hanya bisa diraih orang tanpa disabilitas," ujar Adela.
Tapi, Adela tak patah arang. Ia terus bertekad untuk mendorong teman-teman disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama di dunia kerja maupun wirausaha.
"Saya paham betul bahwa Teman Tuli serta disabilitas lainnya kerap kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak," ujarnya.
Adela berharap ke depannya semakin banyak pelatihan skill yang menjangkau kaum disabilitas. Hal ini diperlukan agar kesempatan bisa dibuka seluas-luasnya bagi mereka untuk belajar dan bekerja.
Adela hanya satu dari sekian perempuan di Indonesia yang punya keresahan akan isu-isu tertentu. Adela bersama perempuan-perempuan muda lainnya menjadi bukti bahwa kaum perempuan juga bisa bersuara lantang tentang masalah-masalah yang terus langgeng di Indonesia.
Lihat Juga :Hari Anti-Sunat Perempuan Sunat Perempuan di Antara Bahaya dan Tradisi |
Tak cuma itu, berawal dari keresahan ini, perempuan juga bisa jadi agen perubahan. Tak perlu sesuatu yang besar, semuanya dimulai dari lingkungan terkecil.
Tengok saja Naya. Perempuan usia 20 tahun asal Depok, Jawa Barat ini getol menyuarakan pentingnya konsep ketangguhan bencana di tengah perubahan iklim yang kian jadi ancaman.
Naya kerap memberikan edukasi gaya hidup ramah lingkungan yang dinilainya bisa menjadi salah satu cara untuk melindungi alam dari ancaman bencana akibat perubahan iklim di kotanya. Naya sendiri merupakan salah satu anak dampingan PLAN Indonesia yang terlibat dalam program Urban Nexus.
Naya sadar betul bahwa perubahan iklim dapat berdampak terhadap kesejahteraan kehidupan manusia. Maraknya pemberitaan soal ketidakstabilan ekosistem, perubahan suhu, hingga penipisan sumber daya alam membuat Naya tertarik untuk belajar tentang mitigasi bencana.
"Saya tertarik untuk tahu bagaimana manusia merespons hal tersebut, bagaimana manusia survive dalam keadaan bencana," ujar Naya pada CNNIndonesia.com.
Naya sendiri aktif mendaur ulang sampah kertas menjadi sticky notes. Kegiatan itu dipraktikkan di sekolah-sekolah yang ada di daerahnya.
"[Kegiatan daur ulang kertas] mendapat respons positif dari peserta. Mereka mendapatkan benefit. Yang awalnya bingung ke mana harus membuang sampah kertas, sekarang lebih memilih untuk mendaur ulang kertas," ujar Naya.
Simak cerita perempuan-perempuan muda lainnya di halaman berikutnya..