Jakarta, CNN Indonesia --
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengumumkan rekomendasi vaksin dewasa terbaru 2024. Berikut daftarnya.
Dari 23 daftar vaksin untuk orang dewasa, terdapat vaksin baru yang dapat diberikan yaitu Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15).
Berbeda dengan vaksin sebelumnya yang hanya terbatas kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 dapat diberikan kepada dewasa untuk memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PAPDI Sally Aman Nasution mengungkapkan pemberian vaksin digunakan untuk melindungi masyarakat agar kesehatan tetap terjaga.
"Pemberian vaksin merupakan upaya perlindungan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satunya, dengan penambahan vaksinasi PCV15 dalam rekomendasi jadwal vaksin dewasa tahun 2024," ujarnya di Jakarta, Senin (29/4).
Pembaruan rekomendasi vaksin ini menambahkan vaksin PCV15 ke dalamnya, juga melibatkan 22 vaksin sebelumnya.
Berikut adalah 23 daftar vaksin dewasa yang direkomendasi PAPDI tahun 2024 :
1. Influenza
Semua usia direkomendasikan untuk melakukan vaksin influenza satu kali setiap tahun. Vaksin ini aman untuk ibu hamil, tersedia dalam bentuk trivalent dan quadrivalent.
Beberapa kondisi yang sangat dianjurkan untuk melakukan vaksin influenza adalah gangguan sistem pernapasan kronik, penyakit ginjal kronik, gangguan kardiovaskular, diabetes melitus, imunokompromais, obesitas morbid, lansia, karyawan, tenaga kesehatan, perokok.
2. Tetanus, Difteri, Pertusis (Td/Tdap)
Selain anak-anak, vaksin difteri juga dapat digunakan oleh dewasa yang kadar difteri antibodi rendah.
Vaksin ini diberikan satu dosis booster Td/Tdap diberikan setiap 10 tahun pada usia 19 tahun hingga lebih atau sama dengan 60 tahun.
Pemberian booster Td/Tdap sangat penting sehubungan dengan wabah difteri yang kerap terjadi di beberapa daerah.
Orang dewasa menggunakan vaksin Td/Tdap yang menggunakan vaksin DTP dengan reduksi antigen difteri dan pertusis. Tdap menggunakan komponen pertusis aseluler (bukan whole-cell), sehingga kurang reaktogenik.
3. Varicella (cacar air)
Semua orang dewasa yang tidak pernah mengalami cacar air atau tidak memiliki kekebalan terhadap varicella dianjurkan untuk melakukan vaksinasi ini.
Diberikan dua dosis seumur hidup pada bulan ke-0 dan 4 sampai 8 minggu kemudian, untuk umur 19 tahun hingga lebih atau sama dengan 60 tahun.
Varicella dapat menyebabkan cacat janin bila infeksi primer terjadi pada trimester pertama kehamilan, sehingga dianjurkan untuk melakukan vaksin sebelum menikah.
Diperlukan waktu minimal empat minggu untuk hamil setelah melakukan vaksin terakhir.
4. Human Papillomavirus (HPV) untuk perempuan
 Ilustrasi. HPV termasuk salah satu daftar vaksin dewasa rekomendasi PAPDI 2024.(iStockphoto/Samara Heisz) |
Vaksin HPV untuk perempuan menggunakan vaksin bivalent atau quadrivalent dan nonavalent.
Waktu terbaik melakukan vaksin ini sebelum aktif melakukan seks, juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
Vaksin ini dapat diberikan hingga usia 45 tahun, tiga dosis seumur hidup pada bulan ke-0, 1 atau 2, dan bulan ke-6.
5. Human Papillomavirus (HPV) untuk laki-laki
Berbeda dengan HPV untuk perempuan, HPV untuk laki-laki hanya terbatas hingga usia 26 tahun dengan dosis yang sama seperti HPV perempuan.
Direkomendasikan hanya menggunakan vaksin HPV quadrivalent atau nonavalent., digunakan untuk mencegah penularan kondiloma akuminata atau kutil kelamin.
6. Zoster
Zoster diberikan satu kali seumur hidup kepada semua orang berusia 50 tahun ke atas dengan atau tanpa zoster sebelumnya.
7. Measles (campak), Mumps (gondongan), Rubella atau campak Jerman (MMR)
Vaksin ini diberikan satu atau dua dosis dengan jeda minimum 28 hari.
Vaksin ini sangat dianjurkan untuk tenaga kesehatan, pelancong, dan orang yang tinggal di asrama, lingkungan padat, dan saat terjadi wabah.
Bila belum diberikan vaksin pada masa kanak-kanak maka diberikan dua dosis MMR, bila sudah pernah maka diberikan satu kali MMR saja.
Simak daftar vaksin dewasa rekomendasi PAPDI lainnya di halaman selanjutnya...
8. Pneumokokal Konjugat 13-valent (PCV13)
BPOM merekomendasikan vaksin PCV13 pada orang dewasa dimulai usia 18 tahun, satu tahun sekali.
Bila belum pernah melakukan vaksin pneumokokal, dianjurkan terlebih dahulu menggunakan vaksin PCV13, kemudian dilengkapi vaksin PPSV23 dengan jeda paling cepat delapan minggu setelah pemberian PCV13.
Bila sebelumnya sudah pernah menggunakan vaksin PPSV23, maka rekomendasi pemakaian vaksin PCV13 adalah satu tahun setelah pemberian vaksin PPSV23.
Vaksin ini memiliki komposisi serotipe untuk melindungi dari 13 jenis bakteri diantaranya 1, 3, 4, 5, 6A, 6 B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, dan 23F.
9. Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) (Baru)
 Ilustrasi. PCV15 termasuk daftar vaksin dewasa terbaru rekomendasi PAPDI. (Istockphoto/ utah778) |
PVC15 telah mendapatkan persetujuan BPOM untuk anak dan dewasa pada Juni 2023 dan telah beredar di Indonesia.
Diindikasikan untuk imunisasi aktif guna mencegah penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh S pneumoniae pada anak berusia enam minggu ke atas dan dewasa 18 tahun keatas.
Vaksin ini memiliki komposisi serotipe untuk melindungi dari 15 jenis bakteri diantaranya 1, 3, 4, 5, 6A, 6 B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, 22F, 23F, dan 33F.
Tambahan serotipe 22F dan 33F pada PCV15 memberikan perlindungan tambahan yang tidak ada di dalam vaksin PCV13 sebelumnya.
Jadwal vaksin PCV15 dapat digunakan untuk dewasa atau lansia dan diberikan cukup satu dosis untuk seumur hidup.
Bila sudah vaksinasi PCV15 dapat diberikan interval delapan minggu untuk vaksinasi PPSV23. Bila sudah vaksin PPSV23 dapat diberikan interval satu tahun untuk vaksinasi PCV15.
PCV15 dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti nyeri, bengkak, kemerahan di lokasi suntik, nyeri otot atau nyeri sendi, nyeri kepala serta badan lemas.
10. Pneumokokal Polisakarida (PPSV23)
Vaksinasi ini digunakan untuk semua orang berusia 50 tahun ke atas dan cukup satu kali seumur hidup.
Dianjurkan untuk imunokompromais karena sering terjadi infeksi oleh subtipe yang berbeda sehingga subtipe yang diharapkan ada di PPSV23.
Apabila telah menggunakan vaksin PCV13 maka PPSV23 dapat diberikan paling cepat delapan minggu kemudian.
Apabila yang diberikan PPSV23 terlebih dahulu, maka PCV13 dapat diberikan satu tahun setelahnya.
11. Meningitis meningokokal polisakarida
Vaksin ini dapat diberikan secara rutin untuk orang dengan umur 19 tahun ke atas, dan sangat dianjurkan untuk jemaah haji dan umrah.
Vaksin ini diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko.
12. Meningitis meningokokal konjugat
Sama seperti vaksin meningitis meningokokal polisakarida, vaksin ini sangat diwajibkan bagi jemaah haji dan umrah di atas 19 tahun.
Kekebalan vaksin meningitis konjugat bertahan lebih lama dari polisakarida tetapi sesuai dengan tujuan Puskes Haji Kemenkes diulang setiap dua tahun.
13. Hepatitis A
 Ilustrasi. Hepatitis A termasuk daftar vaksin rekomendasi PAPDI 2024. (Istockphoto/ Hailshadow) |
Vaksin ini dianjurkan untuk semua kalangan usia di atas 19 tahun dengan dua dosis seumur hidup yaitu dosis pertama dan 6 sampai 12 untuk dosis kedua.
14. Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B disarankan untuk semua usia di atas 19 tahun dengan dosis tiga kali seumur hidup, yaitu pada dosis pertama, bulan pertama setelah dosis pertama, dan enam bulan setelah dosis kedua.
Khusus pada orang dengan imunokompromais atau pasien hemodialisis, dapat diberikan vaksin dua dosis (2x) setiap kali penyuntikan pada bulan 0, 2, 3, dan 6.
Perlu diingat bahwa ada fenomena responder dan non responder. pada penderita imunokompeten, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca vaksinasi dilakukan pada 1 - 3 bulan setelah vaksinasi terakhir.
15. Hepatitis A dan Hepatitis B (kombinasi)
Bila tersedia, gunakan vaksin kombinasi hepatitis A dan hepatitis B. Selain ekonomis, kesempatan untuk meningkatkan cakupan imunisasi lebih besar.
Disarankan menggunakan tiga dosis seumur hidup pada bulan ke 0, 1, dan 6.
Baca di halaman berikutnya...
16. Hepatitis A dan Typhoid (kombinasi)
Vaksin kombinasi diberikan sebagai dosis pertama, pada dosis selanjutnya digunakan vaksin Hepatitis A dan Typhoid terpisah sesuai jadwal masing-masing.
17. Typhoid Fever (demam tifoid)
Vaksin ini dianjurkan untuk semua orang dengan atau tanpa riwayat demam tifoid. Vaksin ini dapat diberikan setiap tiga tahun untuk usia di atas 19 tahun dan lebih atau sama dengan 60 tahun.
18. Yellow Fever (demam kuning)
Vaksin ini bukan merupakan jenis vaksin yang digunakan secara rutin, hanya disarankan untuk pelancong ke negara-negara tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan rekomendasi WHO, saat ini vaksin yellow fever berlaku seumur hidup sejak tahun 2016.
19. Japanese encephalitis (JE)
Vaksin ini diberikan pada seseorang yang akan bepergian ke daerah endemik JE, digunakan satu atau dua dosis untuk usia di atas 19 tahun dan lebih atau sama dengan 60 tahun.
20. Rabies
Vaksin rabies diberikan sebagai pre-exposure prophylaxis pada kelompok berisiko tinggi. Tersedia di rumah sakit dan puskesmas yang sudah ditunjuk sebagai rabies center.
Diberikan pasca gigitan hewan tersangka rabies empat kali pemberian, hari ke-0 (2 dosis), hari ke-7 (1 dosis), dan ke-21 (1 dosis).
21. COVID-19
 Ilustrasi. Vaksin Covid-19 termasuk salah satu vaksin dewasa rekomendasi PAPDI 2024. (AFP/-) |
Pemberian vaksin COVID-19 untuk dosis primer dilakukan dua kali kecuali vaksin J&J hanya satu kali.
WHO merekomendasikan ibu hamil tetap diberikan vaksin COVID-19 mengingat manfaat jauh lebih besar daripada risiko akibat vaksin COVID-19.
Setelah suntikan primer diperlukan pemberian booster karena pada umumnya antibodi vaksin COVID-19 menurun setelah enam bulan.
Pemberian vaksin booster COVID-19 dapat diberikan secara homolog atau heterolog. Pemberian vaksin booster secara heterolog lebih sering diberikan karena pembentukan antibodi dapat lebih tinggi sehingga dosis dapat dikurangi.
22. Dengue
Vaksin dengue diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh serotipe virus dengue apapun pada individu usia 6 sampai 45 tahun.
Vaksin ini dapat diberikan kepada orang dewasa usia 19 sampai 45 tahun dengan dua dosis masing masing 0,5 ml pada bulan ke-0 dan bulan ke-3.
Vaksin ini dikontraindikasikan pada ibu hamil dan menyusui dan kelompok dengan imunodefisiensi seperti HIV dengan bukti adanya gangguan imun.
23. Polio IPV
Vaksin polio IPV diberikan satu dosis pada calon jemaah haji dari wilayah tertentu.
Pemberian vaksin polio IPV untuk tahun berikutnya tergantung dari kebijakan pemerintah dan penemuan kasus polio yang terjadi di wilayah tertentu.
Itu adalah 23 daftar rekomendasi vaksin untuk dewasa dari PAPDI tahun 2024. Perlu diingat bahwa vaksin merupakan hal penting untuk mencegah paparan penyakit yang berbahaya.