BPOM merekomendasikan vaksin PCV13 pada orang dewasa dimulai usia 18 tahun, satu tahun sekali.
Bila belum pernah melakukan vaksin pneumokokal, dianjurkan terlebih dahulu menggunakan vaksin PCV13, kemudian dilengkapi vaksin PPSV23 dengan jeda paling cepat delapan minggu setelah pemberian PCV13.
Bila sebelumnya sudah pernah menggunakan vaksin PPSV23, maka rekomendasi pemakaian vaksin PCV13 adalah satu tahun setelah pemberian vaksin PPSV23.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksin ini memiliki komposisi serotipe untuk melindungi dari 13 jenis bakteri diantaranya 1, 3, 4, 5, 6A, 6 B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, dan 23F.
![]() |
PVC15 telah mendapatkan persetujuan BPOM untuk anak dan dewasa pada Juni 2023 dan telah beredar di Indonesia.
Diindikasikan untuk imunisasi aktif guna mencegah penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh S pneumoniae pada anak berusia enam minggu ke atas dan dewasa 18 tahun keatas.
Vaksin ini memiliki komposisi serotipe untuk melindungi dari 15 jenis bakteri diantaranya 1, 3, 4, 5, 6A, 6 B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, 22F, 23F, dan 33F.
Tambahan serotipe 22F dan 33F pada PCV15 memberikan perlindungan tambahan yang tidak ada di dalam vaksin PCV13 sebelumnya.
Jadwal vaksin PCV15 dapat digunakan untuk dewasa atau lansia dan diberikan cukup satu dosis untuk seumur hidup.
Bila sudah vaksinasi PCV15 dapat diberikan interval delapan minggu untuk vaksinasi PPSV23. Bila sudah vaksin PPSV23 dapat diberikan interval satu tahun untuk vaksinasi PCV15.
PCV15 dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti nyeri, bengkak, kemerahan di lokasi suntik, nyeri otot atau nyeri sendi, nyeri kepala serta badan lemas.
Vaksinasi ini digunakan untuk semua orang berusia 50 tahun ke atas dan cukup satu kali seumur hidup.
Dianjurkan untuk imunokompromais karena sering terjadi infeksi oleh subtipe yang berbeda sehingga subtipe yang diharapkan ada di PPSV23.
Apabila telah menggunakan vaksin PCV13 maka PPSV23 dapat diberikan paling cepat delapan minggu kemudian.
Apabila yang diberikan PPSV23 terlebih dahulu, maka PCV13 dapat diberikan satu tahun setelahnya.
Vaksin ini dapat diberikan secara rutin untuk orang dengan umur 19 tahun ke atas, dan sangat dianjurkan untuk jemaah haji dan umrah.
Vaksin ini diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko.
Sama seperti vaksin meningitis meningokokal polisakarida, vaksin ini sangat diwajibkan bagi jemaah haji dan umrah di atas 19 tahun.
Kekebalan vaksin meningitis konjugat bertahan lebih lama dari polisakarida tetapi sesuai dengan tujuan Puskes Haji Kemenkes diulang setiap dua tahun.
![]() |
Vaksin ini dianjurkan untuk semua kalangan usia di atas 19 tahun dengan dua dosis seumur hidup yaitu dosis pertama dan 6 sampai 12 untuk dosis kedua.
Vaksin Hepatitis B disarankan untuk semua usia di atas 19 tahun dengan dosis tiga kali seumur hidup, yaitu pada dosis pertama, bulan pertama setelah dosis pertama, dan enam bulan setelah dosis kedua.
Khusus pada orang dengan imunokompromais atau pasien hemodialisis, dapat diberikan vaksin dua dosis (2x) setiap kali penyuntikan pada bulan 0, 2, 3, dan 6.
Perlu diingat bahwa ada fenomena responder dan non responder. pada penderita imunokompeten, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca vaksinasi dilakukan pada 1 - 3 bulan setelah vaksinasi terakhir.
Bila tersedia, gunakan vaksin kombinasi hepatitis A dan hepatitis B. Selain ekonomis, kesempatan untuk meningkatkan cakupan imunisasi lebih besar.
Disarankan menggunakan tiga dosis seumur hidup pada bulan ke 0, 1, dan 6.
Baca di halaman berikutnya...