Harapan Hidup Tinggi, Minimal Invasif Mayapada Perbaiki Katup Jantung

Mayapada Hospital | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jul 2024 16:31 WIB
dr Bono menjelaskan, masalahnya adalah para pasien yang terlambat datang, umumnya disebabkan sesak nafas yang makin lama makin parah.
Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/ Suphaporn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Permasalahan apapun soal jantung, memang selalu membuat khawatir. Salah satunya, soal penyakit katup jantung, yang diakui dr Bono dari Hospital Mayapada merupakan masalah besar. 

Pasalnya, banyak pasien katup jantung yang enggan untuk memeriksakan diri. Di Indonesia sendiri, dr Bono menyatakan bahwa tak sedikit pasien yang menderita baik sakit katup jantung maupun sakit jantung rematik.

"Kondisi penyakit katup sendiri banyak sekali di Indonesia, dan itu enggak semuanya aware. Termasuk juga dari kalangan medis, terus terang aja, padahal kita operasi ribuan kasus ya setiap hari," kata dr Bono yang telah kepada CNNIndonesia, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik sakit jantung rematik maupun katup jantung, secara umum terkoneksi dengan kesehatan jantung. Namun, ada sejumlah perbedaan, antara lain dari penyebab. Jantung rematik merupakan infeksi bakteri Streptococcus pyogenes yang umumnya menyerang usia anak-anak.

Sedangkan sakit katup jantung memiliki berbagai faktor, seperti sakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, hingga kelainan katup jantung bawaan sejak lahir.

Untuk itu, mekanisme terhadap kedua penyakit pun berbeda. Pada jantung rematik, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan jantung, katup jantung, dan organ lain karena keliru mengidentifikasi bakteri streptokokus. Sementara pada sakit katup jantung, katup itu mengalami kerusakan fisik dan berdampak pada aliran darah.

"Biasanya terjadi infeksi pada saat anak-anak, kemudian berprogress, memang menghancurkan kumannya, tapi dia menghancurkan badannya sendiri, menghancurkan katupnya sendiri," papar dr Bono.

Yang biasa terjadi, menurut dr Bono, adalah para pasien yang terlambat datang. Keterlambatan mengunjungi dokter itu umumnya disebabkan karena sesak nafas yang makin lama makin parah, yang kemudian akan dilakukan evaluasi kesehatan.

"Jadi awalnya dia (pasien) sesak karena aktivitas yang berat, biasanya ke pasar bawa barang itu enggak apa-apa, tapi lama-lama kok makin susah napasnya. misalnya jogging 5 kilo, ini 2 kilo kok udah enggak enak ya badannya,"

"Biasanya kalau sudah timbul gejala-gejala gitu tuh artinya katupnya mulai bermasalah. Kan bisa dua (kemungkinan) ya, katupnya bocor atau menyempit, atau bisa dua-duanya. Nanti kalau sudah seperti itu, ya nanti kita evaluasi,' papar dr Bono.

Menurut dr Bono, gejala kebocoran katup lainnya adalah gangguan irama jantung yang tidak teratur, kadang cepet kadang melambat. Lalu disusul oleh kamampuan melakukan aktivitas fisik, dengan keluhan infeksi atau demam.

Pada jantung, ada empat buah katup yang menjadi pintu keluar-masuk darah. Melalui evalusi, nantinya akan diketahui jika ada katup yang bocor, menyempit, atau keduanya.

Masalah katup jantung itu antara lain disebabkan oleh kelainan bawaan infeksi, atau penyakit degeneratif. Namun penyebab terbanyak, adalah karena penyakit jantung rematik yang merupakan komplikasi dari penyakit demam rematik yang menyebabkan kerusakan katup jantung.

Dr. Bono mengakui seringkali menemui kasus ini pada usia di atas 50 tahun dan terkoneksi dengan penyakit jantung koroner.

"Penyakit jantung rematik diawali dengan infeksi kuman Streptococcus di tenggorokan pada usia anak-anak. Sistem imun yang dibentuk tubuh untuk melawan kuman kemudian menyerang katup jantung yang sebagian strukturnya mirip dengan struktur kuman, sehingga terjadi kerusakan jantung ," papar dr. Bono

Penanganan Katup Jantung

dr Bono yang telah menyelesaikan lebih dari 400 kasus katup jantung menjelaskan, pasien yang akan menjalani operasi, sebelumnya harus melewati sejumlah prosedur yang melibatkan banyak hal. Dokter akan berdiskusi panjang dengan pihak-pihak terkait, termasuk kemampuan fisik pasien, hingga tingkat kebocoran katup jantung.

Adapun karena berurusan dengan jantung, pasien yang hendak menjalani operasi diharuskan melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya, kebersihan oral. Kemudian, jika ada sakit kencing manis atau darah tinggi, juga perlu diperhatikan.

"Dan seringkali, kasus pada usia sudah tua ya, di atas 50 tahun itu banyak juga yang terkoneksi dengan penyakit jantung koroner," papar dr Bono.

Selain itu, dokter dan tim Mayaoada Hospital juga akan mempersiapkan sertifikasi (?) yang diperhitungkan dengan cermat, termasuk risiko pasien.

Secara umum, ada dua cara penanganan sakit katup jantung, yaitu memperbaiki dan mengganti. dr Bono sendiri memilih untuk memperbaiki atau repair.

"Kita tuh kalau bisa me-repair katupnya, diperbaiki, bukan diganti. Karena kalau repair itu secara teknis lebhh kompleks dibanding mengganti, kalau ganti itu simple aja, itu biasanya simpel lah ya, 3-4 jam selesai operasinya," ujarnya.

"Saya sendiri lebih senang merepair katup pasien. pasien yang direpair, itu harapan hidupnya lebih baik daripada diganti," lanjut dr Bono.

Cara andal yang kerap digunakan dr Bono dalam operasi katup jantung, adalah dengan teknik minimalis invasif. Menurutnya, penggunaan cara konvensional membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.

"Kalau minimal invasif, sayatannya sekitar 4-5 senti lah di dada kanan dan tidak memotng tulang, jadi penyembuhannya akan lebih baik, lebih cepet. Yang buat saya senang itu terutama dari recovery pasiennya, mereka itu yang diminimalis invasif surgery rata-rata 5,4 hari udah pulang," paparnya.

Kemudian, saat pasien kontrol, mereka menyampaikan bahwa tak merasakan seperti baru menjalani operasi jantung. Mereka bisa segera kembali kerja, dan nyaman dengan tubuhnya.

"Eggak ada pain, enggak rish, saya ukur-ukur kok dua minggu udah banyak yang back to work," ungkap dr Bono.

Cardiovascular Center merupakan salah satu layanan unggulan di seluruh unit Mayapada Hospital sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus menangani penyakit jantung. Cardiac Emergency Mayapada Hospital memiliki standar protokol penanganan internasional door to balloon kurang dari 90 menit yang didukung dengan tim multidisiplin, fasilitas cath lab, dan alat medis yang canggih.

Sebagai rumah sakit berstandar internasional, Cardiovascular Center Mayapada Hospital memiliki layanan mulai dari deteksi, diagnosis, tindakan, hingga rehabilitasi jantung, termasuk layanan kegawatdaruratan jantung yakni Cardiac Emergency yang selalu siaga 24 jam.

Hingga saat ini, Cardiovascular Center Mayapada Hospital telah banyak mengerjakan kasus advance. Selain bypass jantung atau CABG dengan teknik bedah minimal invasif, Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga menangani operasi penggantian katup jantung (mitral dan aorta), serta penanganan pembesaran pembuluh darah utama (aneurisma aorta) dengan teknik minimal invasif bernama TEVAR.

Lalu, juga operasi jantung kompleks untuk mengganti katup aorta, akar aorta (bagian dasar aorta) dan sebagian dari aorta naik yang dikenal dengan Bentall Procedure sebagai tindakan yang memiliki kesulitan tinggi, sampai bedah jantung untuk menangani penyakit jantung bawaan pada anak-anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD dan VSD.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER