Alasan Kenapa Pemeriksaan Bandara Harus Keluarkan Laptop

CNN Indonesia
Rabu, 07 Agu 2024 09:45 WIB
Ilustrasi laptop. (KaboomPics)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagai penumpang pesawat, kamu tentu tahu harus menjalani pemeriksaan di bandara sebelum melakukan penerbangan. Bahkan, saat di bandara, pemeriksaan dilakukan dua kali kepada penumpang dan barang bawaannya.

Alasan pemeriksaan di bandara semata-mata karena faktor keamanan dan keselamatan dalam penerbangan. Pemeriksaan penumpang dan barang bawaannya adalah prosedur yang sangat penting sebelum pesawat lepas landas.

Dalam pemeriksaan di bandara, salah satu prosedur yang dilakukan petugas adalah meminta penumpang mengeluarkan laptop dari tas yang dibawanya. Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa alasan tujuan prosedur ini?

Aturan harus mengeluarkan laptop ketika melewati pos pemeriksaan berawal setelah peristiwa serangan terorisme pada 11 September 2005 di Amerika Serikat. Tragedi itu membuat banyak perubahan aturan dalam penerbangan, terutama barang bawaan penumpang.

Otoritas penerbangan di seluruh dunia kemudian memperketat peraturan keamanan untuk penumpang dengan barang bawaan seperti benda tajam, cairan, dan berbagai jenis perangkat elektronik.

Tujuannya tidak lagi demi mengantisipasi tragedi itu tidak terulang. Banyak barang yang sebelumnya diizinkan dibawa ke dalam pesawat, menjadi dilarang atau dibatasi jumlahnya.

Lalu, kenapa laptop harus dikeluarkan saat pemeriksaan bandara?

Untuk laptop, barang ini mesti dikeluarkan saat pemeriksaan bandara karena baterainya dianggap terlalu padat, sehingga membuat sinar X pada alat pemindai tidak bisa menembusnya secara efektif.

Bukan cuma laptop, sejumlah barang elektronik lain juga harus dikeluarkan. Seperti, kamera, tablet, kabel listrik, serta barang elektronik lainnya. Beberapa perangkat elektronik juga bisa menghalangi pandangan dari barang lain ketika alat pemindai bekerja ketika pemeriksaan berlangsung.

Artinya, mengeluarkan laptop dan barang-barang elektronik lainnya akan mempermudah petugas keamanan untuk melihat isi tas dengan jelas di layar pemeriksaan barang penumpang.

Pada beberapa kasus, penumpang juga ada yang diminta menyalakan laptop atau tablet untuk membuktikan bahwa itu benar-benar alat elektronik yang berfungsi.

Selain itu, baterai laptop juga terbuat dari bahan yang mudah terbakar, yakni lithium-ion. Bahan itu berpotensi mengalami peningkatan suhu panas berlebih apabila disimpan di kabin pesawat.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK