Hati-hati, Ini 7 Kebiasaan Pemicu Serangan Jantung

CNN Indonesia
Rabu, 14 Agu 2024 07:57 WIB
Serangan jantung dan masalah jantung lain kerap mengakibatkan kematian mendadak. Ternyata ada kebiasaan pemicu serangan jantung.
Ilustrasi serangan jantung. (Istockphoto/Tharakorn)

4. Menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian

Kesepian dan menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian bisa jadi kebiasaan pemicu serangan jantung. Ulasan dalam Journal of American Heart Association pada 2022 menyebut isolasi sosial dan kesepian berkaitan dengan 30 persen peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian.

Anda perlu tetap terhubung dengan orang lain meski lewat medium teks atau telepon.

"Selain itu, jika Anda dan lingkaran sosial Anda berfokus pada gaya hidup sehat, kemungkinan besar Anda akan tetap menerapkannya," kata Nicholas Ruthman, staf kardiologi Cleveland Clinic, mengutip dari Everyday Health.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5. Begadang

Jantung bakal bekerja keras sepanjang hari kalau Anda kurang tidur sebab sistem kardiovaskular tidak mendapatkan istirahat yang diperlukan.

Riset yang diterbitkan di Journal of American Heart Association menyorot tidur merupakan bagian integral dari kesehatan jantung. Tidur kurang dari 7 jam tiap malam dikaitkan dengan risiko obesitas, hipertensi dan diabetes lebih tinggi.

Sebaiknya cukupi kebutuhan tidur dan jaga agar tidak berlebihan. Terlalu banyak tidur juga tidak sehat. Orang yang tidur 9 jam atau lebih berisiko 56 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular ketimbang mereka yang tidur 7-8 jam.

6. Terlalu banyak ngopi

Kopi dan kafein sebenarnya menyehatkan jika porsinya pas. Cukup dua cangkir per hari, Anda bisa mendapatkan manfaat buat jantung dan sistem kardiovaskular.

Sebaliknya, saat jumlahnya berlebihan, efek negatif sebab bisa mempercepat denyut jantung, kontraksi pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

7. Membiarkan stres

Stres membuat tubuh di status 'fight or flight'. Kalau dibiarkan dan tidak dikelola, kondisi ini dapat memicu peradangan dan pelepasan hormon stres seperti hormon adrenalin dalam waktu lama.

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan perubahan fisiologis tubuh termasuk peningkatan tekanan darah, kolesterol, risiko obesitas, resistensi insulin dan gangguan ritme jantung.

Sebaiknya, kebiasaan pemicu serangan jantung seperti membiarkan stres dihindari. Pelajari cara mengelola stres dengan baik dan efektif misal, aktivitas yang mendatangkan relaksasi seperti meditasi, yoga, jalan-jalan di alam yang hijau.

(els/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER