Ayah dan ibu perlu memperhatikan perkembangan motorik anak. Perkembangan dikatakan terlambat dan perlu penanganan khusus saat ditemukan tanda-tanda berikut.
Perkembangan motorik normal dimulai saat usia bayi. Dokter spesialis anak-konsultan neurologi Amanda Soebadi mengatakan, perkembangan motorik yang paling mudah diobservasi adalah motorik kasar. Motorik kasar melibatkan otot-otot besar.
"Motorik kasar ini umumnya [berkembang] dari atas ke bawah. Kontrol kepala mendahului kontrol batang tubuh, kontrol batang tubuh mendahului kontrol kaki dan tangan," kata Amanda dalam webinar bersama IDAI, Selasa (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan perkembangan motorik anak dikatakan terlambat? Amanda menjelaskan, perkembangan motorik anak dikatakan terlambat jika 97 persen anak sehat sudah menguasai suatu kemampuan, tapi anak belum mencapainya.
Anda tidak bisa membandingkan anak sendiri dengan anak tetangga atau orang lain. WHO sudah memberikan pedoman perkembangan motorik normal sesuai usia.
Berikut tanda keterlambatan perkembangan motorik anak.
Isapan yang kurang kuat membuat asupan ASI kurang baik sehingga bayi kadang dehidrasi dan kekurangan nutrisi.
Bayi yang normal bisa menegakkan kepala di rentang usia 4 bulan. Perkembangannya dikatakan terlambat saat bayi belum bisa menegakkan kepala dan tangan masih terkepal.
Di usia 9 bulan ke atas, anak duduk masih harus dibantu atau tubuh disangga.
![]() |
Waspada saat bayi usia 16-18 bulan belum bisa berjalan. Hal ini bisa menandai perkembangan motoriknya yang terlambat.
Dominasi tangan normalnya muncul setelah 18 bulan atau di atas 2 tahun.
Kondisi ini bisa terjadi pada usia apa pun. Amanda menganjurkan, jika orang tua menemukan 'red flag' ini, maka anak perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.
"Pada anak sehat perlu skrining. Tiap kunjungan ke dokter atau posyandu seharusnya anak diskrining. Ini untuk menjaring anak-anak yang berisiko atau kemungkinan mengalami keterlambatan motorik," katanya.
(els/asr)