Kini, maskapai penerbangan tersebut mewajibkan semua penumpang yang terbang dari Istanbul dan Antalya ke Inggris untuk melakukan check-in secara manual oleh staf maskapai.
"Semua kru penanganan darat dan kabin telah kami latih secara khusus untuk memperhatikan tanda-tanda dan mengajukan pertanyaan untuk membantu memastikan kelayakan penumpang untuk terbang," kata juru bicara Wizz Air.
Adapun kelayakan terbang ini sendiri dapat dilihat dari sertifikat yang ditandatangani dokter untuk mengonfirmasi bahwa orang tersebut layak untuk melakukan penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara tersebut menegaskan bahwa keselamatan penumpang dan awak kabin adalah prioritas utama bagi maskapai penerbangan. Jadi mereka merasa penting untuk "menyuarakan tren kesehatan dan keselamatan di seluruh industri penerbangan".
"Secara umum maskapai penerbangan melihat semakin banyak penumpang yang bersedia mengambil risiko terhadap kesehatan mereka dengan mencoba terbang sebelum mereka siap, dan menentang saran medis."
"Hal tersebut tak hanya berpotensi mengganggu kesehatan penumpang, melainkan jga menyusahkan penumpang lain jika terjadi keadaan darurat medis," tambah juru bicara itu.
Wizz Air kini bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas setempat di Turki, serta negara-negara lainnya untuk memastikan wisatawan menyadari konsekuensi dari beberapa prosedur operasi dan apa saja yang terjadi selama menjalani hal tersebut.
"Aturan umum yang berlaku adalah, penumpang baru bisa terbang enam minggu pascaoperasi," ucap juru bicara Ahli Bedah Plastik Estetika Inggris.
(aur/wiw)