Thailand Pede Ancaman Teror Tak Halangi Turis Israel Kunjungi Phuket

CNN Indonesia
Jumat, 06 Des 2024 18:30 WIB
Kendati ada peringatan soal ancaman teror di Asia Tenggara, turis Israel tetap menjadikan Phuket di Thailand sebagai destinasi populer.
Phuket, Thailand, salah satu destinasi populer untuk turis Israel. (AFP/MLADEN ANTONOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peringatan terhadap warga Israel baru-baru ini mengenai ancaman teror di Asia Tenggara menurut Asosiasi Turis Phuket (PTA) tidak akan menghalangi turis dari Negeri Zionis itu untuk datang ke Phuket, Thailand.

Munculnya peringatan itu menyusul pembunuhan seorang rabi Israel di Uni Emirat Arab (UEA). Namun, PTA percaya diri hal tersebut tidak akan berdampak pada Phuket.

Meskipun ada peringatan, Phuket tetap menjadi destinasi populer bagi turis Israel. PTA menekankan langkah-langkah keamanan ditingkatkan untuk memastikan keamanan pengunjung di Phuket.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan Nasional Israel telah menyoroti potensi ancaman di wilayah Asia Tenggara, terutama berfokus pada Thailand. Namun, Bhummikitti Ruktaengam, Ketua Penasihat PTA, meyakinkan bahwa Phuket secara konsisten mempertahankan suasana yang ramah bagi wisatawan dari semua negara, bahkan di tengah konflik global seperti yang terjadi di Ukraina dan Timur Tengah selama dua tahun terakhir.

Badan keamanan lokal di Phuket dalam keadaan siaga tinggi, dengan sistem pengawasan komprehensif seperti CCTV yang dipasang di seluruh pulau dan pemeriksaan turis menyeluruh di imigrasi bandara. Komando wilayah ke-3 Angkatan Laut Kerajaan Thailand juga melakukan patroli laut secara berkala untuk meningkatkan keamanan.

Hotel-hotel di Phuket mengantisipasi jumlah pemesanan yang tinggi selama musim ramai liburan, dengan beberapa bahkan mengalami pemesanan berlebih, seperti yang dicatat oleh Bhummikitti.

Ia juga menyebutkan bahwa maskapai penerbangan nasional Israel, El Al melanjutkan penerbangan langsungnya dari Tel Aviv ke Phuket tanpa gangguan, sehingga arus wisatawan tetap stabil.

"Kendala utama bagi pariwisata Phuket adalah pembangunan infrastruktur publik yang lamban, bukan ancaman terorisme," kata Bhummikitti, seperti dilansir Thaiger.

Bhummikitti menggarisbawahi pentingnya meningkatkan infrastruktur untuk mendukung penduduk dan meningkatnya jumlah wisatawan di tengah urbanisasi yang pesat.

Menurut kantor Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) di Phuket, pulau tersebut menyambut lebih dari 10 juta pengunjung selama 10 bulan pertama tahun ini, menghasilkan pendapatan sekitar 390 miliar baht atau sekitar Rp181 triliun.

Di antara pengunjung tersebut, sekitar 57 ribu warga Israel datang melalui penerbangan langsung, sedikit turun dari 60 ribu pada tahun sebelumnya. Lerdchai Wangtrakoondee, direktur kantor TAT di Phuket, memproyeksikan bahwa Phuket dapat mencapai pendapatan pariwisata tertinggi baru sebesar 450 hingga 500 miliar baht tahun ini.

Angka itu melampaui rekor sebelumnya sebesar 440 miliar baht, yang ditetapkan pada tahun 2019. Ia menegaskan bahwa permintaan untuk Phuket tetap kuat meskipun ada ketegangan geopolitik, berkat pasar pariwisatanya yang beragam, menurut Bangkok Post.

Bandara Phuket baru-baru ini meningkatkan penerbangan dari negara-negara seperti Australia dan Arab Saudi, yang semakin mendiversifikasi basis pengunjungnya dan memperkuat posisinya sebagai tujuan wisata yang tangguh dan menarik.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER