Kalkun menjadi hidangan yang banyak disantap keluarga ketika malam Natal. Namun, orang Bulgaria tak makan daging apa pun menjelang malam Natal. Mereka merayakan festival Natal dengan menyajikan 12 hidangan berbeda, masing-masing mewakili 1 bulan dalam 1 tahun.
Resep yang dibuat menggunakan kacang-kacangan, buncis, sayuran, dan manisan, tidak ada daging sama sekali. Orang Bulgaria yang religius menjadi vegan dalam waktu 40 hari menjelang Natal, mengonsumsi sup, paprika isi, hingga kue kering dan selai.
Tradisi di sana mewajibkan hidangan ganjil di meja sebagai pembawa keberuntungan, semua orang duduk dan berdiri pada waktu yang sama. Makanan dibiarkan di atas meja untuk dinikmati roh-roh sepanjang malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarkan sepatu roda lamamu dan bersiap meluncur sepanjang malam, bertemu penduduk setempat di taman, menyanyikan lagu-lagu Natal tradisional, dan bergabung membentuk ular beroda.
Bersama-sama, semua orang berseluncur ke gereja untuk menghadiri misa saat fajar. Acara ini disebut Las patinates dan sudah ada sejak tahun 1950-an ketika hubungan Venezuela dan AS masih berjalin baik, sehingga budaya AS memasuki Venezuela.
Warga Jepang memiliki kebiasaan unik, penduduknya menjadikan perayaan malam Natal sebagai waktu yang tepat untuk makan ayam Kentucky Fried Chicken (KFC). Itu semua berkat kampanye sukses tahun 1974 berjudul "Kentucky for Christmas" yang dilakukan KFC.
Di Spanyol, malam Natal adalah waktunya untuk berkumpul bersama keluarga dan makan berbagai makanan khas.
Salah satu tradisi unik yang ada di Spanyol ketika Natal bernama Caga Tió, yakni Pohon Natal yang dapat "buang kotoran". Tradisi yang berasal dari Katalonia ini sangat unik. Orang-orang akan melukis batang pohon, dan mengisinya dengan berbagai buah-buahan, kacang, dan manisan.
Pada malam Natal, kemudian mereka akan memukul kayu tersebut hingga hancur sehingga mengeluarkan isinya untuk dinikmati oleh anak-anak dan keluarga.
(aur/wiw)