Penumpang Curhat Dibiarkan Pramugari Duduk di Kursi Bekas Muntah

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jan 2025 12:45 WIB
Ilustrasi kursi penumpang pesawat. (Istockphoto/Getty Images/kurmyshov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang wanita tidak berbuat apa-apa selain mengeluh ketika dia mendapatkan kursi pesawat yang ternyata ada bekas muntah seseorang. Parahnya lagi, kursi itu belum sepenuhnya bersih.

Perasaan jijik tentu dialami penumpang itu, tapi kursi pesawat itu sudah dia pesan. Penumpang bernama Keira Keegan itu telah mengeluhkan soal kondisi tersebut kepada awak kabin atau pramugari.

Seperti dilansir Aviation2z, kursi penumpang itu tidak bersih karena ada bekas muntahan di selah-selahnya, yang seperti belum dibersihkan. Selain itu, ternyata area lantai pesawat di sekitar kursi juga masih ada bekas muntah.

Dalam kejadian itu, Keira sendiri terbang dari Sydney, Australia menuju Singapura pada Sabtu (18/1), yang memakan waktu penerbangan selama delapan jam. Namun, dia tidak menyebutkan nama maskapai tersebut.

Dia merasa masalah kebersihan ini berdampak pada penumpang dan penerbangan. Menurut Keira, awak kabin mengakui adanya risiko biologis dari bekas muntahan tersebut, tapi karena alasan tertentu awak kabin tidak bisa membersihkan area yang terkontaminasi.

Keira meminta solusi dari awak kabin, karena dia terbang bersama keluarganya kala itu. Namun, tidak tidak mendapatkan apa-apa dan terpaksa duduk di sana selama penerbangan.

Salah satu awak kabin menjelaskan bahwa meski kondisi pesawat tidak bersih tapi mereka memperoleh izin lepas landas, itu tidak ada masalah.

Apabila harus dibersihkan, awak kabin itu menyebut penerbangan harus mengalami penundaan sembari menunggu penerbangan alternatif, yang belum ada kepastiannya kapan terbang.

Tentu saja selama penerbangan, Keira dan keluarganya cukup tersiksa dengan kondisi itu. Dia juga melapor setelah mendarat, dia mengalami gejala gastroenteritis usai terpapar lingkungan yang terkontaminasi.

Meski sudah melaporkan soal keluhan itu, dia mengaku tidak dihubungi pihak maskapai hingga 20 Januari 2025. Dia juga mempertanyakan standar penanganan maskapai terhadap insiden kesehatan dan keselamatan penumpang.

Kejadian itu juga menimbulkan pertanyaan mengenai prosedur kebersihan pesawat, protokol sanitasi maskapai dan protokol keselamatan penumpang.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK