Pilot Peringatkan Risiko Serius bagi Penumpang Pesawat yang Sakit Flu

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Feb 2025 14:10 WIB
Pilot ini mengungkap risiko yang sangat nyata yang dapat ditimbulkan dari perubahan tekanan udara di pesawat terhadap telinga seseorang yang sakit flu.
Ilustrasi penumpang pesawat. (Pixabay/RyanMcGuire)
Jakarta, CNN Indonesia --

Naik pesawat dalam kondisi flu mungkin tidak tampak sebagai sebuah ancaman bagi penumpang pesawat. Namun, siapa sangka pendapat berbeda disampaikan salah seorang pilot bernama Kapten Jaimes Garcia.

Menurut Garcia, ada ancaman risiko buruk jika ikut penerbangan ketika sedang sakit flu.

Dalam video yang dibagikan di platform TikTok-nya, pilot maskapai Avianca itu menegaskan risiko yang sangat nyata yang dapat ditimbulkan dari perubahan tekanan udara di pesawat terhadap telinga seseorang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaimes menjelaskan bahwa penumpang yang sedang flu dapat merasakan sakit pada telinga mereka, karena saluran Eustachius yang meradang tidak dapat mempertahankan keseimbangan antara telinga tengah dan tekanan atmosfer dari luar.

Ia mengingatkan dalam video yang telah disaksikan lebih dari 800 ribu kali tersebut. "Jika saya flu, saluran Eustachius akan meradang, saluran tersebut tidak dapat menyeimbangkan tekanan, dan saat itulah Anda merasakan sakit telinga," ujar Garcia.

"Hal ini menyebabkan barotrauma, dan jika sangat parah hingga Anda sangat tersumbat, gendang telinga Anda bahkan bisa pecah. Ini sangat serius," tambahnya.

Barotrauma telinga ialah tekanan pada gendang telinga yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara telinga tengah dan lingkungan luar, suatu kondisi yang sering ditemui selama penerbangan atau petualangan menyelam, melansir Mirror.

Rasa penuh di telinga, keadaan tidak nyaman, hingga nyeri telinga merupakan tanda-tanda barotrauma yang jika diabaikan dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Ketidakseimbangan tekanan selama penerbangan dapat mengganggu gendang telinga, dan telinga bagian tengah, yang menyebabkan pendengaran menjadi tidak jelas atau bahkan hilang sama sekali. Kemungkinan terburuknya adalah, jika tekanan terlalu tinggi, gendang telinga bisa pecah.

Tanda-tanda komplikasi yang lebih serius menyeliputi kenyerian luar biasa pada telinga, penurunan kemampuan mendengar secara tiba-tiba, telinga berdenging terus menerus, atau keluar kotoran dari telinga.

Masalah lain yang jarang terjadi tetapi serius adalah pendarahan di telinga tengah atau masalah telinga jangka panjang.

Jika kamu menderita sakit telinga yang berkelanjutan, merasa pusing, atau pendengaran mulai berkurang, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter. "Seorang penumpang yang terbang dengan hidung tersumbat mungkin mengalami ketidaknyamanan," tutur Kapten Jaimes.

"Kendati demikian, kami para pilot yang menjalani lima atau enam kali penerbangan setiap hari menghadapi risiko yang lebih besar jika kami tidak dalam kondisi yang optimal,"lanjutnya.

Tak perlu khawatir jika kamu sedang pilek dan akan melakukan penerbangan. Tetap pastikan saja telingamu tetap bersih. Pilot juga menyarankan untuk mengonsumsi dekongestan, mengunyah permen karet, dan melakukan beberapa latihan sederhana untuk meredakan tekanan di telinga.

"Penumpang hanya melakukan satu kali perjalanan, tetapi tetap harus berhati-hati. Minum sesuatu untuk melegakan hidung tersumbat, mengunyah permen karet, dan melakukan latihan untuk menyeimbangkan tekanan," jelasnya.

Dia juga mendesak rekan-rekan pilotnya untuk mengutamakan kesehatan mereka, meskipun itu berarti harus mengambil cuti kerja. Ia juga mengatakan bahwa ia juga baru saja mengajukan absen kerja lantaran baru saja sedang terkena flu.

"Saya seharusnya terbang pada tanggal 30, 31 Desember, 1 dan 2 Januari lalu, tetapi tidak bisa karena saya sedang flu. Lebih baik mengambil cuti. Jika tidak, pilot tidak akan bisa beraktivitas selama hampir satu bulan karena terkena barotrauma."

(aur/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER