Tidak Semua Bisa, Kelompok Ini Tidak Boleh Transplantasi Rambut

CNN Indonesia
Senin, 24 Feb 2025 15:06 WIB
Ilustrasi. Tidak semua orang bisa transplantasi rambut. (istockphoto/byakkaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Transplantasi rambut semakin populer dan jadi solusi bagi mereka yang mengalami kebotakan. Namun, tidak semua orang bisa menjalani prosedur ini.

Dokter Spesialis Dermatovenereologi & Estetika, sekaligus Scalp & Hair Expert di Klinik Permata Wong, Jakarta Selatan Ivan Wong menyebut ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak layak untuk transplantasi rambut.

Makanya diperlukan pemeriksaan sebelum transplantasi rambut dilakukan. Pasien kata dia, harus menjalani pemeriksaan menyeluruh, bukan hanya di kepala tapi seluruh tubuh, untuk memastikan tidak ada faktor yang dapat menyebabkan kegagalan prosedur.

"Sebelum dilakukan transplantasi, pasien harus benar-benar diperiksa secara menyeluruh untuk melihat kemungkinannya berhasil atau tidak atau ada penyakit tertentu yang berbahaya atau tidak," kata Ivan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/2).

Dengan pemeriksaan dan prosedur yang tepat, transplantasi rambut dapat memberikan hasil yang optimal. Namun, jika kondisi pasien tidak memungkinkan, ada baiknya mencari alternatif lain untuk mengatasi kebotakan.

Berikut beberapa kelompok orang yang dilarang melakukan transplantasi rambut:

1. Kebotakan akibat autoimun

Ivan menyebut, salah satu faktor utama yang membuat seseorang tidak bisa menjalani transplantasi rambut adalah kebotakan akibat penyakit autoimun. Kondisi autoimun seperti alopecia areata menyebabkan sistem imun menyerang folikel rambut, sehingga hasil transplantasi bisa gagal total.

"Kalau pasien mengalami kebotakan karena autoimun, tentu tidak boleh dilakukan transplantasi. Karena meskipun sudah sesuai prosedur, rambut yang ditanam bisa tetap rontok dalam waktu singkat," jelasnya.

2. Kualitas rambut donor tidak optimal

Ilustrasi. Tidak semua orang yang mengalami masalah rambut bisa menjalani prosedur transplantasi rambut. (iStockphoto/mehmetdinler)

Ivan juga menekankan pentingnya kualitas rambut yang akan ditanam. Jika rambut donor memiliki akar yang rusak akibat proses pengambilan yang tidak tepat, maka hasil transplantasi juga tidak akan maksimal.

"Saat rambut dipindahkan, belum tentu rambut yang ditanam adalah rambut yang optimal. Misalnya, akarnya mengalami kerusakan saat proses pengambilan atau penanaman. Ini bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan transplantasi," kata dia.

3. Tidak bisa merawat pasca-transplantasi

Dibutuhkan komitmen jika Anda ingin melakukan transplantasi rambut. Pasalnya, faktro lain yang tak kalah penting adalah kepatuhan pasien terhadap perawatan pasca-transplantasi. Ivan menekankan bahwa 10 hari pertama setelah prosedur sangat krusial.

"Kalau pasien tidak merawatnya dengan baik, misalnya tidak rutin menggunakan obat atau kurang menjaga kebersihan, maka hasilnya bisa jauh dari harapan," katanya.



(tis/tis)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK