Alasan Orang Lebih Mudah Overthinking di Malam Hari

CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2025 20:47 WIB
Ilustrasi. Overthinking malam hari bisa sebabkan insomnia. Ketahui prosesnya. (Getty Images/Filmstax)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernahkah Anda merasa lebih banyak berpikir berlebihan atau overthinking saat malam hari?

Dari kejadian di siang hari hingga kekhawatiran tentang masa depan, semuanya seolah berputar di kepala, membuat sulit untuk tidur nyenyak. Momen menjelang tidur memang sering kali menjadi waktu di mana berbagai pikiran muncul tanpa henti.

Dokter Ray Waigu Basrowi, pendiri Health Collaborative Center (HCC) mengatakan overthinking atau berpikir berlebihan adalah pemikiran negatif yang repetitif dan sering terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi tenang dan tidak sibuk.

"Secara medis atau secara psikologis, pemikiran yang negatif dan repetitif terjadi ketika orang dalam keadaan lagi sendiri, lagi tenang dan tidak sibuk. Rata-rata manusia pada malam hari sudah mau istirahat, sudah mau tidur mengalami ini," ujar Ray saat ditemui dalam acara media briefing di kawasan Jakarta Selatan, Senin (24/2).

Ketika siang hari, pikiran lebih sibuk dengan berbagai aktivitas, seperti pekerjaan, sekolah, hingga interaksi sosial. Namun, saat malam tiba, tubuh bersiap untuk beristirahat, sementara otak justru mulai memproses berbagai pengalaman dan kekhawatiran yang tertunda sepanjang hari.

Akibatnya, bagi mereka yang rentan berpikir negatif, overthinking pun menjadi lebih dominan.

"Karena malam mau tidur, dia tidak punya pemikiran lain. Sebelum tidur pemikirannya ke mana-mana, jadinya repetitif negatif. Kalau orangnya berpikir positif sebelum tidur, biasanya tidak akan overthinking. Tapi kalau sudah ada pemicu repetitif negatif, overthinkingnya akan berlipat ganda ketika malam atau saat mau tidur," tambahnya.

Ray menjelaskan, overthinking yang terjadi di malam hari bukan hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Ketika seseorang terus menerus terjebak dalam siklus overthinking, ia berisiko mengalami insomnia atau kesulitan tidur.

Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka produktivitas di siang hari pun akan menurun. Ketika kualitas tidur berkurang, tubuh jadi tidak produktif karena di siang hari staminanya berkurang.

"Ketika stamina berkurang, hormon stres seperti kortisol naik. Ketika harus bekerja di siang hari dia tidak produktif karena stres terjebak di lingkaran setan. Gangguan tidur, susah makan, stres, hormon kebahagiaan dopamin akan turun kalau kortisol naik," kata dia

Jika hal ini berlangsung lama dan terus-menerus maka akan menyebabkan depresi yang berujung pada depresi self harm, menarik diri dari kehidupan sosial yang tidak bagus secara individu.



Agar tidak terjebak dalam lingkaran overthinking di malam hari, penting untuk mengelola stres dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ray juga mengingatkan agar tidak membawa pikiran negatif dari pekerjaan atau sekolah hingga larut malam.

"Penting sekali orang-orang bilang kalau stres di kerjaan, sekolah, malam tinggalin saja karena ketika dia di periode reflektif, periode tenang, kalau dipenuhi pemikiran overload negatif akan terbawa terus," ujarnya.



(tis/tis)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK