Awas! Jika Benda Ini Tertelan Anak, Bisa Picu Luka Sampai Usus Bocor

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Jun 2025 09:50 WIB
Ilustrasi. Orang tua perlu waspada jangan sampai anak menelan deret benda berikut sebab bisa berakibat fatal. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekilas beberapa benda terlihat sepele dan tidak mengundang bahaya. Namun bila tertelan anak, benda ini bisa membawa petaka. Dokter memperingatkan jangan sampai beberapa benda berikut tertelan anak karena bisa mengakibatkan luka serius bahkan sampai kebocoran lambung atau usus.

Banyak orang tua tak menyadari betapa berbahayanya benda-benda kecil yang ada di sekitar rumah bagi anak-anak, terutama yang masih dalam fase aktif mengeksplorasi lingkungan. Tanpa orang tua sadari, anak-anak bisa menelan barang-barang apa saja yang ada di sekitar mereka.

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, Himawan Aulia Rahman mengingatkan bahwa benda asing yang tertelan dapat menyebabkan luka serius pada saluran cerna, bahkan hingga menyebabkan kebocoran lambung atau usus.

"Beberapa benda itu sangat berbahaya efeknya, makanya sebaiknya dihindarkan saja jangan pernah ada di sekitar anak-anak kita," kata Himawan dalam temu media RSPI yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (18/6). 

Jangan sampai benda-benda ini tertelan anak

Himawan menjelaskan beberapa benda yang paling sering tertelan anak dan sangat berbahaya. Sebaiknya jauhkan benda-benda ini dari jangkauan anak-anak agar tak ada risiko yang datang kemudian. 

1. Koin seribu

Himawan mengatakan koin logam khususnya pecahan seribu rupiah merupakan benda asing yang paling sering tertelan anak-anak, terutama pada usia prasekolah.

"Itu banyak banget kasusnya. Meskipun terkadang koin bisa keluar sendiri melalui feses, tetap diperlukan pemantauan medis karena benda tersebut bisa tersangkut dan menyebabkan sumbatan atau iritasi di saluran cerna," kata Himawan.

2. Baterai kancing

Bayi yang masih suka memasukkan benda ke mulut sangat rentan menelan baterai kancing. Jenis baterai ini biasanya terdapat pada mainan laser kecil atau alat elektronik mini.

"Kalau baterai itu tertelan, bisa bikin saluran cerna robek, terbakar, bahkan bolong," ujar Himawan.

Kerusakan ini bisa terjadi hanya dalam hitungan jam setelah tertelan karena reaksi kimia yang dihasilkan baterai saat bersentuhan dengan jaringan tubuh.

Apabila Anda mencurigai anak menelan baterai, segera berikan madu jika sebagai pertolongan pertama sebelum sampai ke rumah sakit. Madu bisa membantu melapisi saluran cerna dan memperlambat efek korosif baterai.

3. Magnet

Ilustrasi. Beberapa mainan anak memiliki magnet. Jika hanya satu yang tertelan, mungkin tak terlalu berbahaya. Namun jika yang tertelan lebih dari satu maka risikonya bisa fatal. (Siti Kholifatun Nadiah)

Satu buah magnet kecil mungkin tidak terlalu berbahaya jika tertelan. Namun, jika dua magnet atau lebih tertelan dalam waktu bersamaan, risikonya bisa fatal.

"Misalnya satu magnet berada di usus dan satu lagi di lambung, mereka bisa saling menarik walau tidak di tempat yang sama. Akibatnya, jaringan saluran cerna bisa tertarik, robek, hingga bolong," jelas Himawan.

Magnet biasanya terdapat pada mainan edukatif dan aksesori, yang sayangnya sering digunakan tanpa pengawasan. Orang tua harus ekstra hati-hati bila anak bermain dengan benda semacam ini.

4. Peniti dan benda tajam lainnya

Benda seperti peniti juga tak luput dari daftar benda asing berbahaya. Umumnya kasus peniti tertelan ditemukan pada anak perempuan remaja, terutama ketika mereka bermain atau menggunakan peniti sebagai aksesori jilbab.

Karena bentuknya yang tajam, peniti berisiko besar melukai dinding saluran cerna atau bahkan menyebabkan infeksi serius.

5. Cairan pembersih

Tak hanya benda padat, cairan rumah tangga seperti detergen, sabun cuci piring, dan cairan pembersih lain juga bisa tertelan oleh anak dan berisiko tinggi menimbulkan keracunan. Gejalanya bisa berupa luka bakar pada mulut dan tenggorokan, muntah, serta gangguan pernapasan.

(tis/els)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK