Penyakit jantung masih jadi salah satu pembunuh nomor satu di dunia. Namun sayangnya, sering kali penyakit ini telat dideteksi.
Betapa tidak, beberapa gejala penyakit jantung sering disalahartikan sebagai kondisi medis lain. Akibatnya, penanganan jadi terlambat saat kondisi sudah parah.
Nyeri dada, detak jantung tidak beraturan, atau sesak napas jadi beberapa tanda penyakit jantung yang paling umum dipahami. Tapi selain itu, sebenarnya masih ada beberapa tanda adanya masalah di jantung yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma nyeri dada dan sesak napas, penyakit jantung bisa memberikan sinyal ke seluruh anggota tubuh.
Beberapa gejala bisa muncul di kulit, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya. Berikut gejala penyakit jantung yang tidak umum, merangkum berbagai sumber.
Banyak orang mengenal batuk sebagai gejala infeksi pernapasan. Tapi jangan salah, menukil laman Heart Foundation, batuk yang menerus juga bisa jadi gejala gagal jantung.
Gagal jantung terjadi saat jantung tidak maksimal memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, cairan menumpuk di paru-paru dan dapat memicu batuk.
Batuk akibat gagal jantung biasanya muncul secara menerus. Dalam beberapa kasus, batuk bisa disertai dahak. Biasanya, gejala batuk biasa muncul di malam hari.
Jangan cepat-cepat menganggap nyeri pada rahang sebagai masalah gigi dan mulut. Nyeri rahang atau sakit gigi bisa menjadi tanda dari berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Nyeri ini bahkan bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung atau angina.
Wanita lebih mungkin mengalami nyeri rahang sebagai tanda peringatan serangan jantung daripada pria.
![]() |
Pada kondisi tertentu, kaki yang membengkak terbilang normal. Misalnya, setelah Anda berdiri dalam waktu lama. Dalam kasus ini, bengkak biasanya akan pulih dengan sendirinya.
Tapi, kaki bengkak yang tak kunjung pulih bisa jadi gejala gagal jantung. Cairan dapat menumpuk di kaki dan pergelangan kaki.
Pusing bisa terjadi karena banyak hal. Tapi celakanya, pusing juga bisa disebabkan oleh aritmia atau gangguan detak jantung tidak beraturan.
Bersamaan dengan pusing, aritmia biasanya juga memicu palpitasi, jantung berdebar, dan sesak napas.
Setiap orang pasti pernah mengalami kram kaki sesekali. Misalnya, kram kaki muncul saat duduk terlalu lama. Namun bagi sebagian orang, kram kaki bisa menjadi tanda kurangnya aliran darah ke area tungkai.
Kondisi di atas dikenal dengan istilah penyakit arteri perifer. Penyakit ini disebabkan oleh faktor risiko yang sama seperti penyakit jantung koroner.
Kondisi tersebut bisa membuat arteri di tungkai mengeras dan menyempit. Akibatnya, darah tidak dapat mengalir melalui arteri dengan mudah. Kondisi ini bisa memicu kram.
![]() |
Jika ada bintik hitam tiba-tiba muncul di kuku tanpa cedera, maka Anda perlu waspada. Menukil WebMD, bintik hitam di kuku mengindikasikan adanya infeksi pada lapisan jantung atau katup jantung yang disebut endokarditis.
Kondisi bintik hitam di kuku juga biasa dialami oleh pengidap diabetes. Orang dengan diabetes sendiri punya risiko empat kali lebih besar untuk mengidap penyakit jantung.
Pada dasarnya, hingga saat ini banyak ahli masih belum sepenuhnya memahami hubungan antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Namun, penelitian menunjukkan bahwa gusi berdarah, bengkak, atau nyeri dapat memicu masalah jantung.
Salah satu teori yang mendukung didorong oleh bakteri pada gusi. Para ahli percaya bahwa bakteri dari gusi yang masuk ke aliran darah dapat memicu peradangan di jantung.