LAPORAN DARI PARIS

Berdialog dengan Laut Melalui Karya Iris van Herpen 'Sympoiesis'

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Selasa, 08 Jul 2025 19:45 WIB
Iris van Herpen melihat koleksinya merupakan hasil kolaborasi dengan alam, bukan sekadar menyatu dengan alam.
Iris van Herpen menggabungkan renungan ekologis, eksperimen ilmiah, sekaligus ritual artistik yang menyentuh lewat koleksi 'Sympoiesis' di Paris Couture Week pada Senin (7/7). (CNN Indonesia/Fandi Stuerz)

Pembukaan show ini juga menjadi momen penuh emosi, dengan koreografi cahaya hasil kolaborasi bersama seniman visual Nick Verstand dan penari Madoka Kariya. Kain transparan dari Jepang berinteraksi dengan cahaya dalam pola organik, seolah-olah tubuh penari menjadi makhluk laut bercahaya.

"[Tarian] pembukaan ini adalah panggilan emosional atas bagaimana kita telah menguras kehidupan dari lautan. Ini adalah seruan perlindungan", terang Iris van Herpen dalam shownote.

Iris van Herpen, yang juga merupakan penari balet, menyisipkan esensi gerakan yang tidak hanya dilakukan oleh model, tetapi juga menyatu dalam konstruksi pakaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayap-sayap kecil kinetik hasil kolaborasi dengan seniman Casey Curran mengepak lembut menjadi bagian dari sebuah gaun. Inspirasi dari ubur-ubur Dohrnii diwujudkan dalam kain airfabric Jepang dan serat karbon transparan, melayang seperti arus bawah laut.

Eksperimen material juga menjadi ciri khasnya. Serat fermentasi Brewed Protein dari perusahaan bioteknologi Spiber dipotong laser menjadi bentuk menyerupai koloni karang dan disusun di atas organza transparan.

Sementara itu, sutra berwarna gading dililit terbalik di atas cetakan berbentuk ombak, lalu dilapisi resin tipis sehingga tampak seperti gelombang yang membeku sesaat sebelum menghantam karang.

Iris van Herpen menggabungkan renungan ekologis, eksperimen ilmiah, sekaligus ritual artistik yang menyentuh lewat pertunjukan koleksi 'Sympoiesis' di Paris Couture Week pada Senin (7/7).Lebih dari sekadar pertunjukan koleksi semata, van Herpen seolah mempersembahkan tarian bawah laut yang anggun. (CNN Indonesia/Fandi Stuerz)

Untuk melengkapi pengalaman sensorik, peracik parfum kenamaan Francis Kurkdjian menciptakan aroma khusus yang menyertai setiap tampilan.

"Parfum adalah gelombang tak terlihat, nafas jiwa yang dapat memperpanjang gerakan busana," jelasnya. Ia membayangkan aroma yang "mengalir dan menyelam: dalam, akuatik, akrab namun nyaris tak nyata, surealis."

Van Herpen memang dikenal sebagai desainer yang menjembatani dunia mode dengan ilmu pengetahuan, filsafat, dan teknologi. Dari koleksi terinspirasi akselerator partikel di CERN hingga eksplorasi fisika kuantum, ia telah lama melampaui batas-batas tradisi haute couture.

'Sympoiesis' semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perintis mode paling visioner di abad ke-21, dengan memadukan keindahan seni tinggi dengan kesadaran ekologis.

"Couture memainkan peran yang sangat berarti dalam dunia mode untuk menciptakan bahasa baru tentang cara memandang dunia. Cara berhubungan dengan ekosistem yang sangat kita andalkan. Jadi, koleksi ini benar-benar merupakan ajakan untuk bertindak bagi kita semua," tutupnya.

Ketika tampilan terakhir menghilang ke dalam instalasi cahaya Verstand yang menyerupai biosfer, satu pesan tersisa: masa depan couture tak hanya terletak pada kemahiran tangan para perajin di atelier, tetapi juga pada kesadaran dan cara melihat dunia dari sisi berbeda.

(fas/els)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER