Kombinasi tuna dan jahe sangat efektif untuk mengurangi perut buncit. Menurut Time, jahe mempercepat proses pengosongan lambung sehingga perut tidak terasa kembung.
Selain itu, jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang menekan gen dan enzim penyebab peradangan yang memicu penumpukan lemak. Adapun tuna kaya akan omega-3, yang membantu menurunkan hormon stres penyebab penyimpanan lemak di perut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin terdengar aneh, tetapi kombinasi jagung dan kacang-kacangan justru efektif untuk menurunkan berat badan.
Kacang-kacangan kaya protein dan serat yang membantu kenyang lebih lama. Adapun jagung mengandung pati resisten, sejenis karbohidrat yang tidak mudah dicerna, sehingga kalori yang diserap tubuh berkurang.
Kombinasi kedua bahan makanan ini membantu mengurangi penyerapan kalori berlebih yang bisa berubah menjadi lemak.
Ayam merupakan sumber protein yang baik dan dapat meningkatkan rasa kenyang. Jadi, kamu cenderung makan lebih sedikit di waktu berikutnya.
Menambahkan cabai rawit yang mengandung capsaicin pada ayam dapat meningkatkan pembakaran lemak. Capsaicin juga membantu menekan nafsu makan dan mempercepat metabolisme, khususnya lemak di area perut.
Kentang sering dianggap sebagai makanan tinggi karbohidrat yang harus dihindari saat diet. Namun, sebenarnya kentang bisa membantu menurunkan berat badan.
Penelitian menunjukkan, kentang lebih mengenyangkan dibandingkan nasi merah atau oatmeal. Kentang juga kaya akan kalium yang membantu mengurangi perut kembung.
Untuk hasil terbaik, jangan olesi dengan mentega, tetapi tambahkan lada hitam. Piperine dalam lada hitam dapat menghambat pembentukan sel lemak baru, sehingga mencegah penumpukan lemak di perut.
Mengatasi perut buncit bukan hanya soal mengurangi porsi makan, tetapi juga memilih kombinasi makanan yang tepat.
Dengan menerapkan pola makan yang mengombinasikan protein, serat, vitamin, dan rempah alami, kamu bisa lebih cepat memangkas lemak di perut. Selamat mencoba!
(rea/asr)