Sebuah lounge VIP di bandara China memicu perdebatan daring setelah memberlakukan syarat bukti kepemilikan aset minimal 20 juta yuan atau sekitar Rp46 miliar untuk bisa mengakses layanannya.
Pada 17 Juli lalu, seorang warganet China membagikan pengalamannya ditolak masuk ke International First Class Lounge di Bandara Internasional Chengdu Tianfu, Provinsi Sichuan, China barat daya.
"Saya tiba lebih awal di bandara dan mencari lounge secara daring," tulisnya. "Saya melihat bahwa klien Golden Sunflower bisa mengaksesnya, dan karena saya salah satunya, saya menelepon untuk memastikan. Saat itulah saya mengetahui bahwa saya perlu memverifikasi aset senilai 20 juta yuan, dan properti serta mobil tidak dihitung! Kemiskinan benar-benar membatasi imajinasi saya!" tulisnya lagi, seperti dilansir South China Morning Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia telah memesan tiket kelas ekonomi, namun berharap dapat menggunakan lounge di Terminal 1 bandara sebagai bagian dari manfaat keanggotaan Golden Sunflower-nya.
Menurut informasi yang tersedia untuk umum, kartu Golden Sunflower biasanya mensyaratkan saldo rata-rata bulanan sebesar 500.000 yuan untuk memenuhi syarat, dengan akses lounge diiklankan sebagai manfaat utama.
Staf bandara menjelaskan bahwa persyaratan verifikasi aset saat ini hanya berlaku di Bandara Chengdu Tianfu. Volume penumpang yang tinggi dan kapasitas lounge yang berlebihan di bandara tersebut menyebabkan diberlakukannya kebijakan baru ini dalam upaya memastikan kualitas layanan.
China Merchants Bank mengonfirmasi bahwa aturan di lounge bandara tersebut telah berlaku sejak Juni 2024.
Insiden ini kemudian memicu perdebatan sengit di dunia maya. "Saya rasa ini agak keterlaluan," komentar seorang pengguna di media sosial.
"Seseorang dengan tabungan 20 juta (yuan) tidak akan terbang dengan kelas ekonomi," tulis pengguna media sosial China.
"Mereka hanya melayani orang kaya, orang kaya adalah pelanggan sebenarnya," demikian bunyi unggahan lain.
"Inilah yang terjadi ketika mereka terlalu bebas mengeluarkan kartu Golden Sunflower. Mereka mengiklankan akses lounge VIP saat kami mendaftar, dan sekarang mereka melakukan pemeriksaan aset? Ini benar-benar merusak reputasi kartu tersebut," bunyi tulisan pengguna media sosial.
(wiw)