Stelvio Pass atau yang dikenal dengan Passo dello Stelvio dalam bahasa Italia dan Stilfser Joch dalam bahasa Jerman adalah salah satu jalur pegunungan tertinggi dan paling ikonik di Pegunungan Alpen Timur.
Terletak di Italia utara, jalanan ekstrem ini bukan hanya sekadar jalan, melainkan sebuah mahakarya teknik, daya tarik wisata yang memukau, dan ujian sejati bagi setiap pengendara yang berani menaklukkannya.
Dengan keunikan, sejarah panjang, dan tantangan yang tiada henti, Stelvio Pass telah mengukuhkan dirinya sebagai legenda di kalangan para penggemar otomotif, sepeda motor, dan pesepeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang membuat Stelvio Pass begitu istimewa? Jawabannya terletak pada desainnya yang luar biasa. Jalan ini memiliki 48 tikungan sangat tajam (hairpin turns) di sisi timur (dari Prato allo Stelvio) dan 36 di sisi barat (dari Bormio).
Sisi timur, dengan deretan tikungan tajam yang terlihat seperti untaian pita di lereng gunung, adalah pemandangan paling terkenal dan sering diabadikan dalam foto. Setiap tikungan diberi nomor, menghitung mundur dari atas, menambah sensasi pencapaian saat Anda melaju melewatinya.
Pemandangan dari puncaknya, pada ketinggian 2.757 meter di atas permukaan laut, sungguh menakjubkan, menawarkan panorama pegunungan Alpen yang luas dan gletser yang berkilauan.
Stelvio Pass terletak di Provinsi Sondrio, Lombardy, dan Provinsi Bolzano, Tyrol Selatan, Italia. Jalan ini menghubungkan Lembah Adda dengan Lembah Trafoi, melintasi taman nasional Stelvio yang menakjubkan. Lokasinya yang terpencil, namun dapat diakses, menjadikannya destinasi impian bagi mereka yang mencari petualangan di tengah alam liar.
Pembangunan Stelvio Pass adalah sebuah prestasi teknik yang luar biasa untuk masanya. Dibangun antara tahun 1820 dan 1825 atas perintah Kaisar Franz I dari Austria untuk menghubungkan provinsi Lombardy yang baru dengan Austria, jalan ini dirancang oleh insinyur Carlo Donegani.
Tujuannya bukan hanya militer, tetapi juga untuk memfasilitasi perdagangan. Mengingat medan yang sulit dan teknologi yang terbatas saat itu, pembangunan jalan sepanjang sekitar 24 kilometer dengan begitu banyak tikungan tajam adalah bukti ketekunan dan keahlian para pekerja.
Melansir Merano-Suedtirol, sejak pembangunannya, Stelvio Pass telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah, termasuk pertempuran selama Perang Dunia I.
Meskipun keindahannya, Stelvio Pass tidak luput dari masalah. Salah satu masalah utamanya adalah kemacetan, terutama selama musim puncak (musim panas). Ribuan mobil, sepeda motor, dan sepeda berebut ruang di jalan yang sempit dan berliku, mengurangi kenikmatan berkendara.