Smiling Depression, Terlihat Bahagia padahal Otak Kacau Balau

CNN Indonesia
Jumat, 08 Agu 2025 11:30 WIB
Ilustrasi. Smiling depression adalah kondisi depresi tersembunyi yang tidak disadari. (iStock/Prostock-Studio)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa orang bisa tampak ceria, produktif, dan ramah seperti biasa. Tapi tanpa disadari, diam-diam menyimpan rasa lelah emosional yang mendalam. Kondisi ini dikenal dengan istilah smiling depression, jenis depresi yang tersembunyi di balik wajah bahagia.

Psikolog klinis Arnold Lukito menjelaskan bahwa smiling depression atau high-functioning depression adalah kondisi ketika seseorang mengalami gejala depresi, namun tetap berfungsi secara sosial dan menjalani rutinitas harian seperti biasa.

"Orang dengan smiling depression bisa tetap tersenyum, bekerja, dan terlihat aktif. Padahal di dalam dirinya sedang mengalami pergolakan emosi yang berat. Ini sering terjadi pada orang dewasa, tapi banyak yang tidak menyadarinya," kata Arnold kepada CNNIndonesia.com, Minggu (3/8).

Kata dia, kondisi ini bisa menjadi berbahaya karena orang yang mengalaminya kerap luput dari perhatian lingkungan sekitar. Sebagian besar terlihat baik-baik saja, sehingga keluarga, rekan kerja, atau teman dekat tidak menyadari adanya gejala depresi yang tengah dialami orang tersebut.

"Banyak dari mereka tidak mendapatkan bantuan profesional karena tidak menunjukkan tanda-tanda depresi secara terbuka. Bahkan, beberapa kasus bunuh diri justru berasal dari individu yang tampak ceria dan produktif," ujar Arnold.

Tekanan peran dan stigma jadi pemicu

Arnold mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat orang dewasa cenderung mengalami smiling depression. Salah satunya adalah tekanan sosial dan budaya yang menuntut individu untuk selalu terlihat kuat dan mampu.

Tuntutan peran sebagai orang tua, pasangan, atau pemimpin, membuat mereka merasa tidak punya ruang untuk terlihat rapuh. Mereka takut dinilai lemah jika mengaku sedang tidak baik-baik saja.

Selain itu, stigma terhadap kesehatan mental juga membuat banyak orang menahan diri untuk jujur. Di masyarakat, perasaan sedih atau stres masih sering dianggap sebagai tanda kurang bersyukur atau tidak beriman.

"Hal ini membuat orang cenderung menutupi emosinya. Ada juga yang sejak kecil terbiasa menyembunyikan perasaan karena dianggap tidak sopan atau merepotkan. Itu terbawa sampai dewasa," katanya.

Tak sedikit pula yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami depresi. Karena tidak selalu merasa sedih, gejala lainnya seperti kelelahan mental, hilangnya motivasi, atau perasaan kosong yang berulang kali malah sering kali diabaikan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..

Gejala dan Cara Mencegah Smiling Depression


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :