Ketahuan Ngevape di Toilet Pesawat, Pria Diusir dari Penerbangan

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 15:00 WIB
penumpang berusia 21 tahun dikeluarkan dari penerbangan Ryanair tujuan Alicante setelah diduga menggunakan rokok elektrik atau vaping di toilet pesawat.
Ilustrasi pria sedang ngevape atau vaping. (lindsayfox/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang penumpang berusia 21 tahun dikeluarkan dari penerbangan Ryanair tujuan Alicante setelah diduga menggunakan rokok elektrik atau vaping alias ngevape di toilet pesawat.

Tindakan penumpang nakal itu memicu alarm asap di pesawat. Insiden ini menyebabkan penerbangan mengalami penundaan selama hampir dua jam.

Menurut laporan dari Daily Record, peristiwa ini terjadi pada Kamis (3/7), di sebuah pesawat yang bersiap lepas landas dari Bandara Edinburgh,Skotlandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria tersebut, yang merupakan bagian dari sebuah kelompok, diduga menggunakan rokok elektrik di dalam toilet pesawat, sebuah tindakan yang dilarang keras di semua penerbangan.

Akibatnya, kru kabin segera memberitahukan pilot atas kejadian itu. Pilot kemudian memutuskan untuk mengeluarkan penumpang tersebut dari pesawat.

Saksi mata, termasuk seorang penumpang bernama Mr. Walker, melaporkan bahwa enam petugas polisi naik ke pesawat untuk membawa keluar pria tersebut.

Pria itu dilaporkan bersikap tenang dan tidak melakukan perlawanan. Seorang perwakilan dari Kepolisian Skotlandia mengonfirmasi kejadian di pesawat tersebut.

"Sekitar pukul 07.55 pada hari Kamis, 3 Juli 2025, kami dipanggil ke sebuah pesawat di Bandara Edinburgh. Petugas datang, dan seorang pria berusia 21 tahun didakwa sehubungan dengan pelanggaran penerbangan. Laporan telah disampaikan ke Procurator Fiscal," bunyi pernyataan perwakilan Kepolisian Skotlandia, seperti dilansir Independent.

Hukuman bagi penumpang yang melanggar aturan merokok atau menggunakan rokok elektrik di pesawat dapat berupa denda hingga 5.000 pound sterling atau sekitar Rp99 juta) dan pembatasan penerbangan di masa depan.

"Awak pesawat dari Edinburgh ke Alicante (3 Juli) ini meminta bantuan polisi sebelum keberangkatan setelah seorang penumpang bersikap mengganggu di dalam pesawat. Penumpang ini diturunkan sebelum penerbangan ini dilanjutkan ke Alicante," kata seorang juru bicara Ryanair kepada The Independent.

"Ryanair memiliki kebijakan tanpa toleransi yang ketat terhadap perilaku buruk penumpang dan akan terus mengambil tindakan tegas untuk memerangi perilaku penumpang yang tidak tertib, memastikan bahwa semua penumpang dan awak pesawat bepergian dalam lingkungan yang penuh rasa hormat, tanpa gangguan yang tidak perlu," lanjut dia.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER