Hidangan yang menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, sudah jadi bagian dari keseharian kita. Ternyata, ini yang terjadi pada tubuh jika makan ayam setiap hari.
Selain lezat, daging ayam juga merupakan sumber protein alternatif yang lebih murah ketimbang daging sapi.
Mengutip Eating Well, daging ayam juga kaya akan nutrisi penting, seperti selenium, fosfor, dan niasin (vitamin B3). Selain itu, protein dalam daging ayam mengandung 9 jenis asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat ayam bagi manusia memang banyak, salah satunya bisa membantu menjaga rasa kenyang lebih lama berkat tingginya kandungan protein.
Meski dimasak dengan cara sehat sekalipun, makan ayam setiap hari tetap tidak disarankan. Anda bisa kehilangan nutrisi dari jenis makanan lain kalau terus-terusan hanya makan ayam.
Sebaiknya, variasikan sumber protein Anda. Kenapa? Makan ayam setiap hari, apalagi tidak dimasak secara sehat, beberapa hal buruk ini bisa terjadi pada tubuh.
Idealnya, asupan protein sebaiknya mencakup 10-35 persen dari total kalori harian. Kalau terlalu banyak makan ayam maka, Anda bisa mendapatkan protein dalam jumlah berlebihan.
Kelebihan ini akhirnya disimpan tubuh sebagai lemak. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan kadar lipid darah yang berisiko pada kesehatan jantung.
Menurut Times of India, ayam mentah sangat rentan terkontaminasi bakteri seperti Salmonella dan Campylobacter. Ayam yang tidak dimasak dengan sempurna atau atau ada kontaminasi silang dengan sayuran, bisa menimbulkan risiko keracunan makanan.
Konsumsi daging ayam setiap hari, apalagi kalau tidak diolah dengan baik maka, bisa meningkatkan risiko keracunan. Hal ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
![]() |
Meskipun daging ayam umumnya lebih rendah lemak dibandingkan daging merah, bagian ayam dengan kulit mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi.
Mengutip Only My Health, konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, memilih daging ayam tanpa kulit lebih dianjurkan untuk menjaga kesehatan.
Kalau hanya mengandalkan ayam sebagai sumber protein utama maka, Anda mungkin kehilangan nutrisi penting lain yang ada di sumber protein lain, seperti ikan, telur, dan kacang-kacangan.
Salah satu nutrisi tersebut, yakni omega-3 yang penting untuk kesehatan jantung dan otak. Omega-3 tidak banyak ditemukan pada ayam. Variasi makanan tetap penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara menyeluruh.
Tidak semua ayam diternak secara baik. Di beberapa tempat, ayam dibesarkan dengan bantuan antibiotik dan hormon pertumbuhan untuk mempercepat proses pemeliharaan.
Konsumsi ayam yang mengandung residu antibiotik dan hormon ini secara terus-menerus, dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Selain itu, ada risiko resistensi antibiotik dalam tubuh yang dapat menyulitkan pengobatan infeksi di masa mendatang.
(rea/els)