Makan Ketoprak atau Nasgor Malam Hari, Sehat Enggak Sih? Ini Kata Ahli

CNN Indonesia
Kamis, 14 Agu 2025 18:15 WIB
Makan ketoprak atau nasi goreng di malam hari jadi kebiasaan banyak orang. Tapi, jika ditilik dari segi gizi, apakah kebiasaan tersebut menyehatkan?
Ilustrasi. Makan ketoprak atau nasi goreng di malam hari jadi kebiasaan banyak orang. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bagi sebagian orang, malam hari adalah waktu yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan berat seperti ketoprak, nasi goreng, atau bahkan mi tektek. Aroma bumbu yang menggoda di pinggir jalan kerap sulit ditolak, apalagi setelah seharian beraktivitas.

Pertanyaannya, apakah aman menyantap menu-menu seperti di atas larut malam?

Dokter spesialis gizi klinis Johannes Chandrawinata menjelaskan, makanan seperti ketoprak, nasi goreng, atau mi tektek umumnya memiliki kandungan kalori, lemak, dan garam yang cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johannes merinci jumlah kalori pada masing-masing makanan. Ketoprak, misalnya, yang per porsinya (200 gram) mengandung 14 kalori, 15 g lemak, dan 390 miligram (mg) natrium. Nasi goreng per satu cetakan mangkuk mengandung 330 kalori, 12 g lemak, dan 600 mg natrium.

Sementara mi tektek per porsi 200 g bisa mengandung 600 kalori dan 24 g lemak.

Kandungan tersebut akan semakin tinggi bila dikonsumsi bersama pelengkap seperti kerupuk dan gorengan.

Asupan kalori, lemak, dan natrium yang berlebihan tidak hanya berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas tidur, terutama jika dikonsumsi kurang dari tiga jam sebelum tidur.

"Makan makanan tinggi kalori menjelang tidur dapat menyebabkan gangguan tidur seperti sulit terlelap atau sering terbangun di malam hari. Jika langsung berbaring setelah makan, risiko refluks asam lambung, nyeri lambung, dan gangguan pencernaan juga meningkat," ujar Johannes saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (13/8).

Tak hanya itu, konsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti nasi atau mi bisa membuat kadar gula darah naik dan turun dengan cepat, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh.

Jika dilakukan terus menerus, maka kebiasaan ini berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.

Warung Nasi Goreng Babat Pak Karmin di Mberok, Kawasan Kota Lama, Semarang.Ilustrasi. Konsumsi makanan tinggi kalori seperti ketoprak dan nasi goreng di malam hari tidak disarankan. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)

Johannes menyarankan untuk menghindari makan berat setidaknya 2-3 jam sebelum tidur. Jika rasa lapar datang menjelang malam, pilih camilan sehat porsi kecil dan rendah kalori, seperti buah segar atau segenggam kacang panggang tanpa minyak.

"Hindari makanan tinggi kalori, lemak, dan garam. Bila ingin membantu tidur lebih nyenyak, pilih makanan mengandung triptofan seperti edamame atau kuaci labu kuning, serta makanan kaya magnesium seperti sayuran hijau dan alpukat," tambahnya.

Johannes pun menyebut, tak ada salahnya menyantap ketoprak atau nasi goreng sesekali di malam hari jika waktunya cukup jauh dari jam tidur dan porsinya terkontrol. Namun, bila dilakukan terlalu sering dan terlalu larut, risiko gangguan tidur hingga masalah kesehatan jangka panjang patut diwaspadai.

"Mau untuk sarapan atau makan malam kuncinya hanya satu, kontrol dan jangan terlalu sering," kata dia.

(tis/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER