Kerap Tidak Disadari, Ini 5 Efek Makan Makanan Basi Buat Tubuh

CNN Indonesia
Senin, 18 Agu 2025 18:50 WIB
Ilustrasi. Tanpa sadar, makanan yang dimakan ternyata sudah basi. Berikut efek makan makanan basi pada tubuh. (Getty Images/iStockphoto/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak yang menganggap menyimpan sisa makanan di kulkas bisa memperpanjang kesegarannya. Padahal makanan tersebut sebenarnya sudah basi. Berikut beberapa efek makan makanan basi buat tubuh.

Anda perlu rajin-rajin mengecek stok makanan di kulkas. Mengutip Times of India, makanan yang disimpan di kulkas paling lama hanya bertahan selama 48 jam alias 2 hari. 

Kalau Anda tetap makan makanan yang disimpan lebih dari 48 jam maka, ada sejumlah dampak yang ditimbulkan mulai dari masalah pencernaan sampai risiko keracunan. 

Efek makan makanan basi

Melansir WebMD, terjadi perubahan struktur kimia ketika makanan menjadi basi. Roti basi, misal, teksturnya akan mengeras. Seiring waktu, molekul pati dalam roti akan terurai dan roti mulai kehilangan kelembapan.

Meski tekstur dan rasanya sedikit berbeda, selama tidak ada hal lain yang salah dengan makanan tersebut, seharusnya masih aman untuk dikonsumsi.

Sayangnya, makanan rentan terkontaminasi dengan bakteri, virus, fungi, dan berbagai hal lainnya. Hal ini tentunya membuat makanan basi jadi tambah berbahaya bagi tubuh.

1. Tubuh tidak mendapat nutrisi penting

Makanan basi biasanya sudah berkurang kandungan nutrisinya. Melansir Wellness Corner, seiring waktu, vitamin, mineral, dan enzim yang bermanfaat dalam makanan akan rusak dan hilang.

Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung sistem pencernaan dan daya tahan tubuh. Berbeda dengan makanan segar yang kaya akan vitamin dan antioksidan, makanan basi tidak lagi efektif untuk menutrisi tubuh secara optimal.

2. Terkena bakteri berbahaya

Makanan basi menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan bakteri jahat, seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Berbagai bakteri ini berkembang pesat jika makanan disimpan dalam suhu yang tidak tepat atau terlalu lama.

Kalau tetap dimakan maka, risiko keracunan dari makanan basi sangat tinggi. Gejala keracunan ini meliputi kram perut, muntah, diare, hingga demam. Kelompok yang paling rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil, dan lansia dengan sistem imun lemah.

3. Meningkatkan asam lambung dan gangguan pencernaan

Ilustrasi. Efek makan makanan basi salah satunya peningkatan kadar asam lambung. (Nindya Putri Hermansyah)


Saat makanan mulai basi, komposisi kimianya berubah dan kadang menyebabkan peningkatan kadar asam. Mengonsumsi makanan yang sudah basi dan lebih asam, dapat memicu refluks asam, maag, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.

Lapisan lambung juga mengalami iritasi. Efek makan makanan basi salah satunya membuat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi terganggu, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut.

4. Mengganggu keseimbangan mikrobioma usus

Mikrobioma usus merupakan kumpulan bakteri baik yang sangat penting untuk pencernaan, sistem imun, dan metabolisme tubuh. Makan makanan basi yang sudah terkontaminasi bakteri atau jamur, dapat merusak keseimbangan mikrobioma ini.

Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), sembelit, kembung, dan meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan.

5. Produksi racun berbahaya

Beberapa jenis makanan basi, terutama yang mengandung protein tinggi, seperti daging, ayam, dan seafood, dapat menghasilkan racun akibat proses pembusukan bakteri.

Racun seperti histamin dan toksin botulinum sangat berbahaya dan bisa menyebabkan penyakit serius, reaksi alergi, bahkan gangguan neurologis. Oleh karena itu, mengetahui efek makan makanan basi, sebaiknya lebih memperhatikan setok makanan di kulkas atau lemari penyimpanan Anda.

(rea/els)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK