Kemenhut Rilis Pemeringkatan Jalur Pendakian Gunung di RI

CNN Indonesia
Selasa, 19 Agu 2025 14:29 WIB
Kemenhut merilis daftar Grading Jalur Pendakian Gunung di Indonesia. Apa itu?
Ilustrasi. Kemenhut merilis daftar Grading Jalur Pendakian Gunung di Indonesia. (iStockphoto/miljko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam dan Konservasi Kementerian Kehutanan (Kemenhut) merilis daftar Grading Jalur Pendakian Gunung di Indonesia. Pemeringkatan mencakup gunung-gunung yang berada di bawah pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam.

Grading Jalur Pendakian Gunung sendiri merupakan pengklasifikasian pendakian gunung berbasis risiko yang salah satunya diukur dari tingkat kerumitan.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan, pemeringkatan ini dibuat menyusul banyaknya insiden-insiden pendakian yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya, tragedi kematian pendaki asal Brasil, Juliana Marins di TN Gunung Rinjani, yang dinilainya memantik percepatan perubahan tata kelola jalur pendakian gunung di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendakian gunung adalah aktivitas berisiko tinggi. Prinsip zero accident menegaskan bahwa setiap nyawa harus dilindungi dengan sistem keselamatan yang kuat, dari awal perjalanan hingga turun kembali," ujarnya dalam dokumen Grading Jalur Pendakian Gunung di Indonesia yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (19/8).

Keberadaan grading ini, menurutnya, bisa membantu masyarakat memahami tingkat risiko pendakian masing-masing gunung. Grading ini juga dinilai bisa membantu pengelola dalam menyusun SOP dan kebijakan manajemen jalur.

"Grade jalur akan memengaruhi kebijakan penggunaan pemandu, tipe asuransi, penyediaan sarana prasarana pengaman keselamatan, serta penyediaan alat dan tim SAR yang selalu sigap dan tanggap," ujarnya.

Total, ada sekitar 81 jalur pendakian gunung di Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan ini. Pemeringkatan dibagi ke dalam lima kategori I (satu) hingga V (lima). Kategori grade V menandakan pendakian yang sangat berisiko.

Secara keseluruhan, 40 persen jalur pendakian gunung didominasi oleh grade III. Grade III mengindikasikan jalur pendakian tingkat menengah ke sulit.

Pada grade III, pendaki mulai diharuskan memenuhi syarat telah memiliki pengalaman mendaki gunung dengan grade di bawahnya atau I dan II.

Sementara grade yang tinggi atau V menandakan kombinasi risiko medan berat yang dipadukan dengan akses sulit dan kondisi cuaca yang sangat dinamis. Ada tiga jalur pendakian yang masuk grade V, di antaranya adalah Gunung Leuseur (jalur Blangkejeren), Gunung Carstensz Pyramid (jalur Lembah Kuning-Puncak), dan Gunung Trikora (jalur Habema-Puncak).

Sementara sisanya terbagi pada grade I, II, dan IV.

"Kebanyakan jalur pendakian gunung di kawasan TN dan TWA memiliki tantangan fisik dan risiko lingkungan yang tidak bisa dianggap remeh. Setiap grade memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda," tulis dokumen.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER