Tubuh Balita Dipenuhi Cacing, Dokter Ingatkan Pentingnya Obat Cacing

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2025 11:30 WIB
Raya (4), balita asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia dengan kondisi tubuh diduga dipenuhi ribuan cacing.
Ilustrasi cacing di dalam tubuh. (iStockphoto/Christoph Burgstedt)
Jakarta, CNN Indonesia --

Minum obat cacing setiap enam bulan hingga satu tahun sekali masih sering dianggap hal sepele. Padahal langkah sederhana ini bisa menyelamatkan nyawa dari infeksi cacing yang kerap tidak disadari.

Infeksi cacing juga bukan hanya menyebabkan perut kembung atau gangguan pencernaan ringan, tetapi bisa berujung fatal hingga kematian.

Raya (4), balita asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia dengan kondisi tubuh diduga dipenuhi ribuan cacing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini viral setelah video berdurasi sembilan menit yang diunggah akun Rumah Teduh ditonton lebih dari 9 juta kali di Facebook.

Humas sekaligus Dokter IGD di RSUD Syamsudin, Irfan mengaku sempat menyaksikan langsung seekor cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung Raya ketika dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Ketika di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ, kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing," ujar Irfan, mengutip Detik.

Raya kemudian dirawat intensif di ruang PICU. Dari pemeriksaan lanjutan, dokter memastikan ia terserang askariasis, penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

"Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. Telur akan menetas di usus, lalu berkembang menjadi larva yang bisa menyebar lewat aliran darah ke organ-organ, bahkan otak. Itu sebabnya pasien bisa tidak sadar," jelas Irfan.

Dokter spesialis gizi klinis Johannes Chandrawinata menegaskan pentingnya mengonsumsi obat cacing minimal satu kali dalam setahun, terutama bagi kelompok masyarakat yang berisiko tinggi.

"Minimal satu tahun sekali. Pengobatan pencegahan cacing secara massal merupakan bagian dari usaha komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan karena infeksi cacing," kata Johannes saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merekomendasikan terapi pencegahan cacingan dengan dosis tunggal obat albendazole 400 miligram (mg) atau mebendazole 500 mg sekali setahun.

Untuk daerah dengan tingkat infeksi tinggi lebih dari 20 persen penduduknya terinfeksi pengobatan perlu dilakukan dua kali dalam setahun.

Johannes juga mengingatkan, Infeksi cacing sering kali tidak menimbulkan gejala mencolok. Namun, dampaknya terhadap kesehatan bisa serius. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena cacing menyerap nutrisi penting dalam tubuh.

"Bila infeksinya berat sekali dan ada banyak cacing di usus, maka dapat terjadi muntah dan buang air besar yang mengandung cacing," kata Johannes.

Beberapa jenis cacing yang kerap menginfeksi manusia antara lain cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita. Jika dibiarkan, cacing bisa menyebabkan:

- Gangguan pencernaan,
- Anemia,
- Kelelahan,
- Hambatan tumbuh kembang pada anak,
- Hingga penurunan produktivitas pada orang dewasa.

Selain obat cacing, kebiasaan menjaga kebersihan diri juga sangat penting. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, minum air bersih, serta memastikan makanan matang sempurna adalah langkah dasar yang bisa mencegah penularan.

(tis/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER