Balita Raya Wafat, Menkes Perbaiki SOP Pemberian Obat Cacing

CNN Indonesia
Minggu, 24 Agu 2025 10:34 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara tentang perbaikan standar operasional prosedur (SOP) pemberian obat cacing imbas kasus kematian balita 4 tahun bernama Raya. CNN Indonesia/Feraldi Hifzurahman
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara tentang perbaikan standar operasional prosedur (SOP) pemberian obat cacing imbas kasus kematian balita 4 tahun bernama Raya di Sukabumi, Jawa Barat.

Budi mengatakan Kemenkes masih menemui sejumlah catatan mengenai masalah tersebut. Salah satu masalahnya muncul di daerah yang sanitasinya buruk, sehingga risiko penyebaran cacing menjadi tinggi.

"Jadi, yang nomor satu, memang cacing itu masih cukup banyak kami temui di daerah-daerah yang sanitasinya tidak baik," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers wondr ITB Ultra Marathon 2025 di Grha BNI, Jakarta Pusat, Minggu (24/8).

"Jamban-jamban WC yang masih bercampur, tidak ditampung, itu adalah sumber penyakit cacingan. Memang yang paling baik kalau bisa diperbaiki rumahnya, terutama WC, agar bisa dipisahkan antara saluran kotor dan saluran air bersih," lanjutnya.

Menkes kemudian menegaskan obat sakit cacing mudah diperoleh karena tersedia di Puskesmas. Konsumsi obat cacing bagi anak juga hanya dilakukan satu kali setiap enam bulan.

Budi lantas mengimbau masyarakat supaya memanfaatkan program cek kesehatan gratis dari pemerintah, termasuk bagi anak-anak. Cek kesehatan itu akan mendeteksi kondisi anak, seperti kemungkinan mengalami sakit cacing.

Menkes juga mendorong orang tua untuk rajin memeriksa anak jika mendapati gejala penyakit cacing agar dapat ditangani sedini mungkin.

"Cacingan itu obatnya gampang. Diminum sekali [setiap] 6 bulan, selesai. Di Puskesmas ada. Ini kesempatan, kalau cek kesehatan gratis itu ketahuan kalau ada cacing apa enggak oleh dokter," ujarnya.

"Itu rajin-rajin aja diajak, terutama anak-anak. Kalau mereka ada gejala cacing, pasti ketahuan saat cek kesehatan gratis, tinggal minum obat setiap 6 bulan," sambung Budi.

Menko PMK Pratikno sebelumnya mengatakan Kemenkes akan memperbaiki SOP pemberian obat cacing. Lewat perubahan itu, pemberian obat cacing nantinya akan disaksikan langsung petugas kesehatan dan tidak dibawa pulang pasien.

Selain itu, Pratikno mengatakan Kemenkes juga akan memperbaiki SOP rujukan dari puskesmas ke rumah sakit. Ia menyebut puskesmas nantinya tak hanya sekedar menerbitkan surat rujukan ke rumah sakit saja.

Rencana itu diungkap setelah kasus kematian Raya, balita berusia 4 tahun di Sukabumi, yang ditemukan meninggal dalam kondisi banyak cacing di tubuhnya.

"Kemenkes akan memperbaiki SOP petugas di lapangan, bahwa ketika pemberian obat kepada pasien itu, apalagi sebetulnya obat cacing itu hanya di 6 bulan sekali, itu harusnya ditunggui betul, benar-benar diberikan kepada anak, tidak diberikan kemudian dibawa pulang," kata Pratikno di JIExpo, Jakarta, Jumat (22/8).

Seorang balita bernama Raya meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.

Selama masa observasi, dokter menemukan cacing keluar dari hidung Raya. Lebih dari satu kilogram cacing hidup berhasil dikeluarkan dari tubuhnya sebelum ia meninggal dunia.

(frl/mik)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Waspada Penularan Virus Hanta

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK