Makan jadi salah satu hal yang cukup penting untuk memenuhi kebutuhan energi untuk tubuh agar bisa beraktivitas dengan baik. Namun, kebiasaan makan yang salah justru bisa memicu perut buncit.
Perut buncit terjadi karena penumpukan lemak di area perut yang bisa muncul, meskipun jumlah lemaknya belum terlalu banyak.
Menurut The Standard, lemak di perut terdiri dari dua jenis. Pertama, lemak subkutan yang berada di bawah kulit. Kedua, lemak visceral yang menumpuk di sekitar organ dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari keduanya, lemak visceral yang paling berkontribusi membuat perut tampak buncit. Masalahnya, perut buncit tidak hanya mengganggu penampilan.
Perut buncit bisa memperparah risiko penyakit serius, seperti stroke, serangan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kebiasaan makan yang bisa menjadi penyebab perut buncit agar bisa segera diperbaiki.
Dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, lemak di area perut bisa dikurangi secara efektif. Namun penting juga memperbaiki kebiasaan makan.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut 8 kebiasaan makan yang perlu diperbaiki agar perut buncit tidak menghantui:
Kebiasaan makan yang mengandung gula berlebih, terutama dari minuman manis kemasan, merupakan salah satu penyebab paling umum perut buncit. Mengutip Healthline, gula berlebih akan diubah menjadi lemak dan menumpuk di area perut. Oleh karena itu, batasi konsumsi minuman manis dan camilan bergula tinggi.
Lemak trans buatan yang banyak ditemukan pada makanan olahan dan gorengan sangat berbahaya bagi kesehatan jantung. Ditambah lagi lemak trans dapat mempercepat penumpukan lemak di perut.
Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans, menjadi langkah penting untuk mencegah perut buncit.
Banyak yang salah kaprah mengira makan daging bikin gemuk. Faktanya, kekurangan asupan protein, justru bisa membuat perut buncit.
Protein membantu membangun otot dan mempercepat metabolisme sehingga membantu mengontrol berat badan. Namun Anda perlu pintar memilih daging, misalnya mengonsumsi daging merah tanpa lemak dan dada ayam.
Tidak cuma apa yang masuk ke dalam mulut, tetapi apa yang Anda lakukan saat makan juga sangat berpengaruh. Salah satunya, makan sambil menonton televisi atau layar gadget.
Menurut Eat This, Not That!, kebiasaan makan sambil terdistraksi ini menyebabkan konsumsi kalori berlebih yang akhirnya menjadi penyebab perut buncit. Sebaiknya, makan dengan fokus agar tubuh bisa mengenali rasa kenyang lebih cepat.
Makan di luar memang praktis, tetapi sering kali makanan restoran mengandung garam, gula, dan lemak yang tinggi tanpa Anda sadari.
Kebiasaan makan di luar yang terlalu sering, bisa menjadi penyebab perut buncit. Memasak sendiri di rumah memungkinkan Anda mengontrol bahan dan porsi makanan dengan lebih baik.
Menurut WebMD, otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menerima sinyal kenyang dari perut. Jika makan terlalu cepat, kemungkinan besar Anda makan berlebihan sebelum tubuh memberi sinyal sudah cukup.
Cobalah untuk makan dengan perlahan, untuk mengurangi asupan kalori dan mencegah penumpukan lemak di perut.
Menggunakan piring besar saat makan bisa membuat Anda tanpa sadar mengambil makanan dalam porsi lebih banyak ketimbang yang dibutuhkan.
Gunakanlah piring kecil dan alat makan yang lebih kecil. Trik ini bisa membantu otak merasa puas dengan porsi lebih sedikit, sehingga mencegah perut buncit.
Melewatkan jadwal makan, terutama sarapan, bisa memperlambat metabolisme. Anda jadi cenderung makan berlebihan di waktu makan berikutnya.
Kebiasaan ini meningkatkan risiko obesitas dan penumpukan lemak di perut. Pastikan Anda makan secara teratur dan seimbang untuk menjaga berat badan ideal.
Itulah berbagai kebiasaan makan yang jadi penyebab perut buncit. Anda perlu mulai mengubah kebiasaan ini. Jangan lupa untuk rutin memasak sendiri dan menjaga pola makan teratur agar perut tetap ramping dan sehat.
(rea/tis)