Mengenal ADHD Dewasa, Kondisi yang Dialami Jungkook BTS

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 07:00 WIB
Ilustrasi. Jungkook BTS mengaku memiliki ADHD. (Twitter BTS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jungkook, salah satu member BTS, baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan. Saat melakukan siaran langsung di Weverse, ia membicarakan sesuatu yang sangat personal, yakni dirinya yang mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Awalnya, siaran itu berlangsung santai. Jungkook terlihat rileks, berjalan ke sana kemari sambil bercengkerama dengan ARMY, sebutan penggemar BTS. Namun, suasana menjadi lebih serius ketika seorang penggemar menuliskan komentar agar ia tidak terlalu banyak bergerak.

Dengan jujur, Jungkook lalu mengungkapkan bahwa dirinya memang sulit diam karena ADHD yang dialami.

"Saya tidak bisa menahannya. Saya semacam punya ADHD orang dewasa. Jadi saya terus bergerak seperti ini," kata Jungkook dalam sesi tersebut mengutip NDTV

Pengakuan itu langsung memantik simpati. Banyak penggemar merasa terenyuh sekaligus menyesal atas komentar yang memicu keterusterangan sang idol. Dukungan dan pesan penuh pengertian pun membanjiri kolom komentar, menegaskan bahwa Jungkook tidak sendirian.

Apa Itu ADHD?

Mengutip Mayo Clinic, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan mempertahankan fokus, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif.

Pada orang dewasa, gejala ADHD bisa tampak berbeda dibandingkan pada anak-anak. Beberapa tanda yang umum meliputi:

• Kesulitan mengatur waktu dan prioritas

• Mudah terdistraksi saat mengerjakan tugas

• Restless atau sulit diam

• Mudah marah dan memiliki toleransi frustrasi yang rendah

• Sulit menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas

• Mood swing atau perubahan suasana hati yang cepat

Tidak semua orang "sembuh" dari ADHD setelah melewati masa kanak-kanak. Banyak orang dewasa tetap mengalami gejala yang bisa memengaruhi karier, hubungan sosial, maupun keseharian. Misalnya, sulit fokus di rapat, melupakan janji temu, atau merasa tidak bisa mengontrol emosi ketika menghadapi situasi penuh tekanan.

Sebagian orang bahkan tidak menyadari mereka memiliki ADHD. Yang mereka tahu, aktivitas sehari-hari terasa jauh lebih sulit dibandingkan orang lain.

Hal yang harus diingat adalah, ADHD bukanlah hasil pola asuh yang buruk atau sekadar kebiasaan buruk. Hal ini merupakan kondisi neurologis yang nyata. Meski begitu, ADHD dapat dikelola melalui kombinasi pengobatan, terapi, hingga perubahan gaya hidup.

(tis/tis)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK