Cara makan buah yang benar mungkin dianggap sepele. Banyak orang mengganggap, bagaimana pun cara memakannya, buah akan selalu memberikan manfaat.
Padahal, cara makan buah yang salah bisa mengurangi nutrisi yang didapat.
Beberapa buah kerap dimakan dengan cara yang salah. Apa saja?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buah tak cuma lezat, tapi juga kaya akan nutrisi dan vitamin penting. Buah kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid, yang dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis seperti masalah kardiovaskular, kanker, diabetes, dan peradangan lainnya.
Sayangnya, beberapa buah berikut ini sering dimakan dengan cara yang salah. Akibatnya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh pun berkurang.
Mengutip New York Post, seorang dokter di Amerika Serikat Kunal Sood mengatakan, kiwi jadi salah satu buah yang sering dikonsumsi dengan cara yang salah.
Banyak orang mengupas dan membuang kulit kiwi sebelum dimakan. Padahal, beragam nutrisi terkandung dalam kulit kiwi.
"Dengan mengonsumsi kulit kiwi, Anda meningkatkan kandungan serat hampir 50 persen," ujar Sood.
Serat sendiri dibutuhkan untuk pencernaan yang sehat. Penelitian juga menemukan, asupan serat dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker esofagus, kanker lambung, dan kanker usus besar.
Selain itu, kulit kiwi juga disebut mengandung antioksidan tiga kali lebih banyak daripada bagian buah.
![]() |
Jangan makan buah beri dalam bentuk jus atau olahan lainnya. Makan beri dalam bentuk segar.
Mengutip Only My Health, konsumsi buah beri dalam bentuk segar bisa memaksimalkan kandungan nutrisinya seperti antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan secara menyeluruh.
Jeruk banyak diolah menjadi jus. Dengan begitu saja, banyak orang percaya bahwa jus jeruk kaya manfaat.
Padahal, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari serat yang ada di dalamnya, jeruk harus dimakan dalam bentuk utuh.
Buah jeruk sendiri dikenal kaya akan vitamin C, yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
Tak perlu kupas kulit apel sebelum dikonsumsi. Sama seperti kiwi, makan saja apel beserta kulitnya.
Cara tersebut dapat meningkatkan asupan serat ke dalam tubuh. Kulit apel mengandung serat larut yang baik untuk mengatur kadar gula darah, menjaga kesehatan pencernaan, dan mendukung manajemen berat badan.
Jangan buru-buru makan pisang jika belum terlalu matang. Nikmati pisang saat matang karena lebih mudah dicerna dan mengandung lebih banyak antioksidan.
Pisang kaya akan kalium. Senyawa ini bermanfaat membantu mengatur tekanan darah, fungsi otot, dan menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Biji delima jangan dibuang. Daripada mengonsumsi delima dalam bentuk jus, Anda lebih disarankan untuk memakannya dalam bentuk utuh bersamaan dengan bijinya.
Buah delima sendiri kaya akan antioksidan seperti antosianin, yang juga bersifat anti-inflamasi dan menjaga kesehatan jantung.