Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Stres Berlebihan?
Situasi negara saat ini tak pelak bikin stres. Stres terus-menerus atau berlebihan tidak bisa dianggap sepele. Apa yang terjadi pada tubuh saat stres?
Situasi keamanan yang penuh ketidakpastian memicu stres dan cemas. Meski tak turun ke jalan langsung, sebagian orang merasakan stres dan letih akibat pemberitaan atau konten bernuansa negatif.
Dalam kadar tertentu, stres diperlukan tubuh guna merespons ancaman, memotivasi menghadapi tantangan, juga meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebaliknya dalam kadar berlebihan atau berkepanjangan, stres bisa membawa dampak buruk terhadap kondisi kesehatan tubuh.
Apa yang terjadi pada tubuh saat stres?
Saat stres, sistem saraf otonom mengendalikan detak jantung, pernapasan, penglihatan, dan beragam dampak lain.
Kemudian ketika stres itu berlangsung lama, aktivitas respons stres berkelanjutan akan memicu kerusakan pada tubuh.
1. Otot tegang
Stres dapat memicu ketegangan otot terutama di area leher, bahu, atau punggung. Anda mungkin bahkan mengatupkan rahang.
Melansir dari Keck Medicine, jika ketegangan ini terus berlanjut maka, lama-kelamaan bisa mengakibatkan sakit dan nyeri.
2. Sakit kepala
Apa stres bisa bikin sakit kepala? Tentu saja bisa. Tension headache alias sakit kepala tegang merupakan jenis sakit kepala yang umum.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, sakit kepala jenis ini menimbulkan rasa nyeri tumpul dan seperti diremas di kedua sisi kepala. Rasa sakit yang cukup parah bisa memicu sensasi seperti dijepit.
3. Masalah pencernaan
Apa yang terjadi pada tubuh saat stres? Tubuh dapat merespons stres berlebih lewat masalah pencernaan seperti, diare, sembelit, atau sakit perut.
Pada sebagian orang, ada yang mengalami mulas atau refluks asam lambung.
4. Palpitasi jantung
Palpitasi jantung merupakan kondisi jantung berdetak kencang lebih dari biasanya. Belum ada alasan pasti kaitan stres dan palpitasi jantung.
Ketika stres ini berlangsung lama atau kronis, efek jangka panjangnya bisa berupa tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
5. Terlambat haid
Stres dapat memicu siklus haid tidak teratur, memperburuk nyeri haid, dan kesulitan hamil. Stres bukan sesuatu yang sepele sebab memengaruhi kesehatan reproduksi Anda.
Kenapa stres bisa bikin terlambat haid? Tubuh merasa reproduksi harus ditunda sebab ada ancaman.
6. Kurang tidur
Pikiran kacau dan tubuh merasa menghadapi ancaman membuat orang jadi susah tidur atau tidur terus-menerus.
Kurang tidur memengaruhi kemampuan beraktivitas di siang hari. Selain itu, ada konsekuensi jangka panjang yang mengintai antara lain, risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
7. Berat badan naik
Pada beberapa orang, stres membuat mereka mencari kenyamanan dari makanan. Selain itu, 'hormon stres' kortisol yang meningkat membuat makan berlebihan dan tubuh menyimpan banyak lemak.
(els/els)