Pilot Japan Airlines Ketahuan Mabuk Lagi, Penerbangan Ditunda 18 Jam

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 19:15 WIB
Tiga penerbangan Japan Airlines (JAL) dari Hawaii, Amerika Serikat ke Jepang mengalami penundaan, dua di antaranya hingga sekitar 18 jam.
Ilustrasi pilot. (iStockphoto/ViktorCap)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga penerbangan Japan Airlines (JAL) dari Hawaii, Amerika Serikat ke Jepang mengalami penundaan, dua di antaranya hingga sekitar 18 jam.

Penundaan itu setelah seorang pilot Japan Airlines ditemukan mengonsumsi alkohol. Ini menjadi skandal terbaru yang menimpa maskapai asal Jepang tersebut.

Menurut pernyataan maskapai, kapten pilot yang dijadwalkan menerbangkan pesawat dari Honolulu ke Bandara Internasional Chubu Centrair di Jepang tengah, pada hari Kamis (28/8) menyatakan sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Bangkok Post, pilot tersebut kemudian mengakui telah minum alkohol sehari sebelumnya saat sedang berada di hotel.

Meskipun JAL berhasil menemukan pilot pengganti, penerbangan tersebut, serta dua penerbangan lain menuju Bandara Haneda di Tokyo, mengalami penundaan. Insiden ini secara total berdampak pada sekitar 630 penumpang.

Pada hari Rabu (3/9), Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang mendatangi kantor pusat Japan Airlines di Tokyo untuk melakukan penyelidikan.

Insiden terbaru ini terjadi setelah JAL menerima perintah perbaikan bisnis pada bulan Desember 2024, menyusul masalah terkait alkohol yang melibatkan karyawannya.

Pada April tahun lalu, seorang kapten JAL menerima peringatan dari polisi setempat karena perilaku mengganggu saat mabuk di hotelnya di Amerika Serikat.

Kemudian, pada bulan Desember 2024, dua pilot yang dijadwalkan terbang dari Melbourne, Australia, ke Jepang gagal dalam tes alkohol pra-penerbangan, yang kemudian menunda keberangkatan pesawat.

Pada Januari tahun ini, JAL menyerahkan proses kepada kementerian transportasi untuk mencegah terulangnya insiden serupa, termasuk membuat daftar karyawan yang diyakini memiliki riwayat minum berlebihan untuk memantau perilaku mereka.

JAL meminta maaf pada hari Rabu (3/9) atas insiden terkait alkohol lainnya yang melibatkan stafnya, bahkan saat perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk memberantas masalah tersebut. "Kami akan secara menyeluruh mengimplementasikan langkah-langkah itu," bunyi pernyataan JAL.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER