Mungkinkah Manusia Bisa Hidup hingga 150 Tahun?

CNN Indonesia
Kamis, 04 Sep 2025 10:45 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara soal kemungkinan manusia hidup hingga 150 tahun. Tapi, apakah benar mungkin?
Ilustrasi. Sejauh ini, manusia tertua di dunia yang pernah hidup hanya bertahan sampai 122 tahun. (stevepb/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara soal kemungkinan manusia hidup hingga 150 tahun.

Percakapan keduanya terekam secara tidak sengaja melalui mikrofon yang bocor kala keduanya berjalan menuju podium tempat menyaksikan parade militer China di Lapangan Tiananmen, Rabu (3/9).

Setiap orang pasti menginginkan umur panjang yang senantiasa sehat. Tapi, apakah mungkin manusia hidup hingga 150 tahun? Berapa usia paling tua di dunia yang pernah hidup?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeanne Calment dari Prancis tercatat sebagai manusia paling tua di dunia yang pernah hidup. Ia meninggal pada usia 122 tahun 164 hari pada Agustus 1997 silam.

Sementara di Indonesia, sosok bernama Mbah Ghoto sempat mencuri perhatian. Ia meninggal pada 2017 lalu.

Kartu identitasnya memperlihatkan kakek yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah ini lahir pada 31 Desember 1870. Jika dihitung dari sana, maka Mbah Gotho meninggal dunia saat berusia 146 tahun.

Hanya saja, tak pernah diketahui dengan pasti usia asli Mbah Ghoto hingga saat ini. Namanya juga tak tercatat dalam Guinness Book of Records.

Para peneliti percaya, manusia setidaknya bisa hidup maksimal hingga sekitar 120-an tahun. Namun, sebuah penelitian pernah menyebutkan bahwa manusia mungkin saja hidup hingga 150 tahun.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada 2021 lalu menemukan, manusia bisa saja hidup selama 120-150 tahun. Namun, hal ini akan dipengaruhi oleh banyak faktor penting.

"Jika manusia berhasil menjalani hidup dengan sedikit stressor, maka rentang hidup maksimum bagi manusia bisa menjadi 120-150 tahun," tulis penelitian, mengutip Scientific American.

Tentunya tak cuma stressor. Faktor genetika dan hilangnya penyakit-penyakit penyebab kematian juga ikut berpengaruh dalam hal ini.

Juan Fuentes, 90, and Zandra Pedraza, 77, co-founder of Club Tobias, dance during the weekly gathering of the club at a shopping mall, in Caracas, Venezuela July 17, 2025. REUTERS/Gaby OraaIlustrasi. Sejauh ini, manusia paling tua yang pernah hidup di dunia bertahan hingga usia 122 tahun. (REUTERS/Gaby Oraa)

Studi ini dilakukan dengan mengamati 'laju penuaan' dalam tiga kelompok besar: Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Para peneliti menilai perubahan jumlah sel darah dan jumlah langkah harian yang diambil, lalu menganalisisnya berdasarkan kelompok usia.

Hanya saja, Direktur Pusat Studi Penuaan dan Perkembangan Manusia Duke University Heather Whitson sedikit meragukan penelitian tersebut. Menurutnya, pengukuran seperti tekanan darah dan jumlah sel darah memiliki rentang yang stabil pada masing-masing orang, sementara jumlah langkah sangat personal.

"Kematian bukan satu-satunya hal yang penting. Hal-hal lain, seperti kualitas hidup, menjadi semakin penting seiring orang-orang merasakan kehilangannya," ujar Whitson.

Ahli genetika dunia Nir Barzilai mengatakan, pada dasarnya, tak ada satu pun yang dapat memprediksi potensi umur panjang masyarakat. Menurutnya, rentang hidup maksimum manusia saat ini adalah sekitar 115 tahun.

"Penuaan memicu penyakit terkait usia. Oleh karena itu, banyak dari kita ingin menghentikan penuaan dan menghabiskan waktu untuk merawat kesehatan, alih-alih mengobati penyakit," ujar Barzilai, menukil Fortune Well.

Untuk hidup melewati 100 tahun saat ini, lanjut Barzilai, setiap orang wajib mengikuti pedoman dasar seputar olahraga, nutrisi, hingga pengelolaan stres.

(asr/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER