Sudah menjadi hal umum, setelah melakukan perjalanan panjang naik pesawat, seseorang langsung pulang atau menuju hotel untuk beristirahat, menyegarkan diri, dan mandi.
Bahkan, ada juga yang memilih mandi di bandara yang menyediakan kamar mandi. Namun, mandi dengan air panas dan uap justru dapat membuat Anda merasa lebih buruk.
Udara kabin yang kering, dehidrasi, dan duduk dalam waktu lama setelah penerbangan sudah memberikan tekanan pada tubuh. Mandi air panas bisa memberikan tekanan ekstra pada kulit dan sirkulasi darah. Sebagai gantinya, penumpang disarankan untuk mandi dengan air dingin atau suam-suam kuku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mandi dengan air dingin atau suam-suam kuku akan memberikan sensasi segar yang sama atau bahkan lebih baik, sekaligus mengurangi risiko kulit kering dan dampak negatif pada sirkulasi darah. Mandi dengan suhu yang lebih sejuk juga dapat membantu tubuh mengatur suhu dengan lebih efektif dan mengurangi retensi cairan.
"Banyak dari kita suka mandi setelah penerbangan untuk menyegarkan diri ketika kita kembali ke rumah. Tetapi mereka yang mandi air panas justru bisa melakukan lebih banyak kerugian daripada kebaikan bagi tubuh mereka," ujar spesialis shower di Vidalux, Andy Ellis, seperti dilansir Mirror.
"Setelah penerbangan, kulit kita sudah cukup kering dan dehidrasi karena kelembaban yang rendah di dalam pesawat. Mandi air panas dapat memperburuk perasaan ini karena air panas akan melucuti minyak alami tubuh. Air panas juga menyebabkan pembuluh darah kita membesar, yang dapat memperburuk pembengkakan yang sudah ada dan masalah sirkulasi darah setelah terbang," jelasnya.
"Ini tidak berarti Anda tidak boleh mandi. Selama Anda menggunakan air dingin atau suam-suam kuku setelah penerbangan, Anda akan baik-baik saja," tambahnya.
Pembengkakan pada pergelangan kaki dan telapak kaki umum terjadi setelah terbang. Air panas dapat memperburuk masalah ini dengan menyebabkan pembuluh darah membesar lebih jauh.
Pesawat juga sangat kering sehingga dapat membuat Anda merasa dehidrasi. Hal ini karena tingkat kelembaban yang rendah menyebabkan udara menarik kelembaban dari kulit, bibir, dan mata kita. Mandi air panas juga melucuti minyak alami dari kulit yang dapat memperburuk kekeringan atau iritasi setelah penerbangan.
Duduk dalam waktu lama dan perubahan tekanan kabin dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk. Mandi air panas, yang melebarkan pembuluh darah, juga dapat menurunkan tekanan darah.
Mandi air panas juga dapat mengganggu jadwal tidur Anda, terutama jika Anda sudah menderita jet lag. Air panas meningkatkan suhu inti tubuh, yang dapat membuat Anda merasa lebih terjaga. Mandi air panas setelah penerbangan malam dapat mengganggu proses pendinginan alami tubuh yang menandakan sudah waktunya tidur.
(wiw)