Bahaya Kurang Tidur Bagi Mental dan Fisik, Jangan Disepelekan
Bahaya kurang tidur bagi mental dan fisik bukan sekadar mitos. Tubuh dan otak membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk berfungsi dengan baik.
Sayangnya, banyak orang mengabaikan pentingnya tidur, entah karena tuntutan pekerjaan, kebiasaan begadang, atau gaya hidup yang tidak teratur. Akibatnya, kualitas hidup bisa menurun drastis.
Tidur bukan hanya soal mengistirahatkan tubuh, tapi juga menjaga kestabilan emosi. Penelitian menunjukkan, kurang tidur dapat meningkatkan respon emosional negatif terhadap stres dan menurunkan perasaan positif.
Artinya, seseorang lebih mudah merasa cemas, mudah marah, atau bahkan kehilangan motivasi ketika jam tidurnya terganggu.
Lebih jauh lagi, kurang tidur terbukti terkait dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari melemahnya sistem imun, gangguan metabolisme, hingga meningkatnya risiko penyakit jantung.
Kondisi ini membuat tidur yang berkualitas sama pentingnya dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Dampak psikologis kurang tidur
Melansir Columbia Psychiatry, efek psikologis dari kurang tidur sangat signifikan. Insomnia, misalnya, tak hanya menjadi gejala dari gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, tetapi juga dapat memperburuk kondisi tersebut.
Beberapa penelitian bahkan menemukan kaitan antara tidur yang buruk dengan meningkatnya risiko ide bunuh diri.
Orang sehat pun bisa merasakan dampak psikologisnya. Setelah semalam tidak tidur, kecemasan meningkat, emosi tidak stabil, dan kemampuan berpikir jernih menurun. Kondisi ini membuat seseorang sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan, bahkan untuk hal-hal sederhana.
Dampak fisik kurang tidur
Selain mental, tubuh juga ikut merasakan akibatnya. Bahaya kurang tidur bagi mental dan fisik meliputi beberapa hal berikut:
1. Sistem saraf terganggu
Melansir Healthline, kurang tidur membuat otak lambat memproses informasi, koordinasi menurun, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Sistem imun melemah
Saat tidur, tubuh memproduksi antibodi dan sel pelindung. Jika tidur terganggu, daya tahan tubuh menurun sehingga mudah sakit.
3. Gangguan pernapasan
Kondisi seperti sleep apnea dapat memperburuk kualitas tidur dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.
4. Masalah pencernaan
Kurang tidur memengaruhi hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin), sehingga memicu nafsu makan berlebih dan risiko obesitas.
5. Risiko penyakit jantung
Tidur memengaruhi tekanan darah, kadar gula, dan peradangan. Kurang tidur meningkatkan peluang terkena serangan jantung atau stroke.
6. Gangguan hormon
Produksi hormon pertumbuhan dan testosteron bisa terganggu, berdampak pada regenerasi sel, pembentukan otot, hingga kesuburan.
Idealnya, orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malam. Bukan hanya lamanya tidur, tetapi juga kualitasnya yang menentukan.
Dengan menjaga pola tidur, risiko gangguan kesehatan bisa ditekan. Karena itu, jangan anggap remeh bahaya kurang tidur bagi mental dan fisik, sebab dampaknya bisa meluas dari sekadar rasa kantuk hingga penyakit serius yang mengancam hidup.
(tis/tis)