Angka Bunuh Diri di Indonesia Naik, Jawa Tengah Tertinggi
Kasus bunuh diri di Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mencatat, secara global ada sekitar 746 ribu kematian akibat bunuh diri.
Dari jumlah tersebut, Indonesia diperkirakan menyumbang 4.750 kasus.
Peningkatan ini juga tercermin pada data tahunan. Menurut catatan kepolisian, pada 2024 terjadi kenaikan sebanyak 100 kasus bunuh diri dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes RI, Imran Pambudi juga mengungkapkan kasus terbanyak berada di Jawa Tengah dengan 478 kejadian dalam setahun.
"Kasus di Jawa Tengah dua kali lebih banyak dari Jawa Timur, padahal penduduknya lebih banyak Jawa Timur. Kalau dibandingkan Jawa Barat, Jabar lebih sedikit lagi, hanya 72 kasus," ujar Imran dalam webinar di Jakarta, Rabu (10/9).
Imran menambahkan, pemerintah masih menganalisis alasan di balik tingginya kasus bunuh diri di Jawa Tengah. Menurutnya, angka tersebut tidak selalu sejalan dengan jumlah populasi.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat bijak dalam menyikapi pemberitaan bunuh diri. Pasalnya, perilaku ini bisa 'menular'.
"1 kasus bunuh diri akan membawa dampak kepada sekitar 35 orang, bisa keluarganya, penolongnya, atau teman-temannya. Orang-orang ini rentan mengalami stres, rasa bersalah, bahkan melukai diri sendiri," kata dia mengutip DetikHealth.
Di Jakarta yang banyak depresi
Masalah kesehatan mental ini juga tak berhenti di kasus bunuh diri yang terus meningkat. Pasalnya, ditemukan juga banyak orang yang mmengalami depresi terutama di kota besar seperti Jakarta.
Hal itu diketahui saat pemerintah melakukan skrining kesehatan jiwa gratis sejak Februari 2025 dengan sasaran lebih dari 13 juta warga. Hasilnya, depresi (1 persen) dan kecemasan (0,9 persen) menjadi masalah mental terbanyak.
DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan angka depresi dan kecemasan tertinggi, mencapai 9,3 persen untuk depresi dan 7,6 persen untuk cemas.
"Angka ini masing-masing 10 kali dan 7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional," kata Imran.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat memanfaatkan layanan konseling gratis yang bisa diakses 24 jam melalui website healing119.id. Menariknya, mayoritas pengguna layanan ini adalah perempuan (71,7 persen), terutama berusia 21 hingga 30 tahun.