Ekstrudat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri makanan modern. Produk makanan ekstrudat dibuat melalui proses ekstrusi.
Yang dimaksud proses ekstrusi, yaitu teknik pemanasan dan pembentukan bahan pangan (biasanya tepung atau pati) menggunakan mesin khusus.
Proses ini menggabungkan pemasakan, pencampuran, dan pencetakan dalam satu langkah, menghasilkan produk dengan tekstur renyah, bentuk yang seragam, daya simpan panjang, dan bisa diperkaya nutrisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh produk makanan ekstrudat yang sering kita jumpai adalah makanan ringan (snack), sereal sarapan, dan pasta.
- Tekstur renyah dan ringan.
- Bentuk seragam yang bisa didesain.
- Daya simpan yang relatif panjang.
- Kemampuan untuk menambahkan berbagai rasa dan nutrisi.
Di balik kepraktisannya, proses ekstrusi yang melibatkan suhu dan kelembapan tinggi bisa memicu pembentukan senyawa berbahaya. Menurut penelitian dari Science Direct, beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan makanan ekstrudat adalah:
Proses ekstrusi dapat memicu reaksi Maillard yang membentuk senyawa berbahaya seperti akrilamida, furan, dan PAH. Reaksi ini juga menghasilkan AGEs (Advanced Glycation End products) yang berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan.
Makanan ekstrudat sering kali tinggi kalori, gula tambahan, dan lemak tidak sehat, namun rendah serat.
- Kekurangan serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit.
- Tinggi gula dan lemak bisa mengganggu metabolisme, menyebabkan lonjakan insulin, dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta obesitas.
- Penyakit Jantung: Asupan garam dan lemak trans yang tinggi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol jahat (LDL).
- Gangguan Mental: Makanan ultra-proses dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
- Risiko Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan tambahan dan senyawa seperti akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker.
Meskipun makanan ekstrudat mudah didapat, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kesehatan:
- Baca Label Makanan: Selalu perhatikan label nutrisi untuk mengetahui kandungan gula, garam, dan lemak.
- Prioritaskan Makanan Segar: Utamakan makanan segar dan utuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
- Batasi Konsumsi: Kurangi asupan makanan ultra-proses untuk membatasi paparan senyawa berbahaya dan menjaga kesehatan jangka panjang.