Pada Maret lalu, Time Out, media informasi kehidupan kota global, merilis daftar 19 kota dengan transportasi publik terbaik di dunia.
Time Out melakukan survei terhadap 18.500 responden yang tersebar di 50 kota besar dunia untuk mengetahui kepuasan mereka terhadap sistem transportasi massal lokal.
Survei ini menilai berbagai aspek, seperti kemudahan akses, keandalan, kenyamanan, serta inovasi yang diterapkan dalam sistem transportasi. Hasilnya, yaitu daftar ranking 19 kota dengan sistem transportasi publik terbaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, daftar ini didominasi oleh kota-kota di Asia. Lalu, bagaimana posisi Jakarta dalam daftar ini? Berikut ulasan lengkapnya.
Dari 19 kota yang masuk daftar, Hong Kong berada di puncak daftar, disusul oleh beberapa kota besar China dan India yang juga masuk dalam peringkat tinggi.
Di Asia Tenggara, hanya ada dua kota yang berhasil masuk ke daftar ini, yaitu Jakarta di posisi ke-17 dan Singapura di posisi ke-12. Adapun, negara-negara di Eropa dan Timur Tengah juga turut mengisi daftar.
Menariknya, Inggris menjadi satu-satunya negara dengan tiga kota yang masuk daftar, yakni London, Zurich, dan Brighton. Adapun China dan India masing-masing menyumbang dua kota dalam daftar ini.
Dua kota dari China, yaitu Shanghai dan Beijing yang berada di 5 besar. Adapun 2 kota dari India, yakni Mumbai dan Delhi.
Hong Kong dikenal dengan gedung pencakar langit dan latar pegunungan yang indah. Adapun sistem transportasi publiknya sangat dihargai warganya.
Sebanyak 98 persen warga lokal puas dengan MTR, jaringan kereta bawah tanah yang terdiri dari 10 jalur. Tak hanya itu, Hong Kong dilengkapi pula oleh moda bus ber-AC, minibus, dan trem ikonik berlantai dua.
Shanghai melayani hampir 25 juta penduduknya dengan sistem transportasi yang efisien, sehingga mendapatkan 94 persen tingkat kepuasan. Kota ini memiliki 20 jalur metro sepanjang 800 km, didukung oleh sekitar 2.000 rute bus, taksi, dan feri.
Beijing mendapat rating 91 persen dari warga lokal, berkat 1.200 rute bus, 27 jalur metro, dan banyak taksi. Ibu kota China ini juga terkenal sebagai "Kerajaan Sepeda", karena ada banyak pilihan bersepeda yang sangat baik. Bahkan, ada aplikasi bike sharing di Beijing.
Meskipun jalur kereta bawah tanah Abu Dhabi masih dalam pengembangan, 88 persen warga puas dengan layanan yang ada. Moda transportasi lain di kota ini, ada bus antar-jemput ber-AC dilengkapi akses kursi roda yang melayani delapan rute utama.
Taipei mendapat rating 88 persen dari warga lokal, dengan stasiun utama yang menghubungkan Taiwan High-Speed Rail, metro, dan bus antar kota. Integrasi transportasi ini memberikan pengalaman transportasi yang lancar.
London, dengan jaringan kereta bawah tanah tertua di dunia (beroperasi sejak 1863), mendapat rating 86 persen. Jaringan transportasi ini mencakup 402 km, ditambah jalur Elizabeth Line yang baru, layanan bus malam, dan sistem sewa sepeda populer.
Wina dikenal dengan transportasi yang murah, cepat, bersih, dan efisien, meliputi kereta bawah tanah, kereta lokal, trem, dan bus. Uniknya, sistem tiket di Vienna berbasis kepercayaan, jadi tidak ada palang penghalang saat membayar tiket. Namun petugas bisa melakukan pemeriksaan kapan pun.
Seoul mendapat rating 84 persen dari warga lokal, berkat kemudahan pembayaran menggunakan kartu T-money untuk semua moda transportasi.
Di Seoul, warna bus dibedakan untuk memudahkan penumpang. Bus berwarna biru dan hijau merupakan bus antarkota, sedangkan bus merah akan membawamu dari Seoul ke daerah pinggiran kota. Lalu ada bus kuning yang mengelilingi tempat-tempat wisata populer.