7 Tanda Orang Cuma Pura-pura Bahagia, Jangan Bohongi Diri Sendiri

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2025 10:45 WIB
Ilustrasi. Beberapa orang memilih untuk menutupi kesedihannya dengan tetap bersikap riang. (iStock/somethingway)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selalu terlihat ceria tak selalu berarti bahagia. Beberapa orang memilih untuk menutupi kesedihannya dengan tetap bersikap riang.

Padahal, kesedihan yang selalu ditutup-tutupi bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Bukan tak mungkin berbagai gangguan mental seperti gangguan cemas dan depresi mengintai gara-gara terlalu sering menutupi kesedihannya dengan berpura-pura bahagia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebutkan bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi dapat menghalangi seseorang untuk berprestasi baik, serta menghambat hubungan baik dengan keluarga maupun lingkungan sosial.

Tanda orang pura-pura bahagia

Dengan berbagai risiko yang ada, penting untuk mengetahui tanda orang pura-pura bahagia. Pasalnya, kebiasaan berpura-pura bahagia bisa berujung pada masalah mental.

Jika ada beberapa tanda berikut yang kamu temukan dari orang-orang tersayang, maka sudah waktunya untuk mengajaknya berbincang dengan nyaman.

1. Malas terlibat obrolan mendalam

Percakapan dapat meningkatkan rasa keterhubungan antar-individu. Namun, percakapan mendalam memiliki dampak yang paling signifikan.

Melansir Your Tango, orang yang berpura-pura bahagia biasanya akan menghindar percakapan mendalam.

Mereka tak suka diingatkan akan ketidakpuasan dalam hidup. Akibatnya, mereka sering menghindar atau menepis pertanyaan yang bisa memicu diskusi lebih mendalam.

Alih-alih membicarakannya, mereka mungkin akan menertawakannya atau mengalihkan topik pembicaraan.

2. Mengisolasi diri dengan alasan 'sibuk'

Punya teman yang sering menolak ajakan nongkrong dengan alasan sibuk kerja? Jika iya, maka bisa jadi ia sedang mengalami masalah.

Secara umum, isolasi diri cenderung dipicu oleh kecemasan dan depresi. Tapi, beberapa orang juga terkadang menggunakannya untuk menghilangkan kekhawatiran yang berlebihan.

3. Bertingkah terlalu ceria dan positif

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang sangat 'positive vibes' 100 persen? Jika iya, maka orang itu patut dicurigai.

Pada dasarnya, tetap optimistis dalam kondisi sulit adalah sikap yang baik. Namun, terkadang terlalu optimistis juga menandakan gejolak emosi yang luar biasa.

Padahal, mengekspresikan emosi sangat penting bagi kesejahteraan fisik dan mental.

4. Sering merendah sambil bercanda

Ilustrasi. Ada beberapa tanda orang pura-pura bahagia. (iStock/Todor Tsvetkov)

Tanda halus bahwa seseorang hanya berpura-pura bahagian lainnya adalah sering merendahkan diri sendiri tapi dalam konteks bercanda.

Orang yang bahagia tidak menginginkan masalah. Wajar jika mereka selalu menepis setiap sindiran dengan menertawakannya.

Namun, jenis guyon yang sama bisa jadi berbeda jika berkaitan dengan rasa 'insecure'.

5. Jarang memperlihatkan emosi

Orang yang berpura-pura bahagia biasanya tidak memiliki rentang emosi. Mereka tidak akan muak dengan cerita mengesalkan dalam sebuah drama. Alih-alih begitu, mereka akan tetap mempertahankan ekspresi kosong.

Hal tersebut terbilang tidak normal karena kebanyakan orang perlu mengekspresikan emosinya. Jika tidak, maka kebiasaan itu bisa berakibat fatal.

6. Sering merasa tidak enak badan

Menyembunyikan kesedihan dalam diri sendiri hanya akan membuat mental kian nge-drop. Akibatnya, tubuh jadi terasa tidak enak secara fisik.

Sebuah penelitian menemukan, gejala fisik seperti nyeri sendi, nyeri punggung, atau masalah pencernaan sering terjadi pada orang dengan depresi.

7. Sering kurang tidur

Di depan lingkungan sosial, seseorang boleh saja terlihat cerita. Tapi saat berada di dalam area yang sangat privat seperti kamar tidur, semua pikiran bisa saja tumpah ruah.

Kebanyakan orang yang mengalami ketidakbahagiaan atau memiliki banyak pikiran cenderung sulit tertidur dengan nyenyak.

(asr/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK