Jakarta, CNN Indonesia --
Dunia kini sudah serba digital dan terhubung. Kamu bisa dengan cepat mendapat informasi dari belahan dunia mana pun.
Namun, saking cepatnya informasi bergulir, ada jutaan informasi setiap harinya yang harus kamu cerna. Ini tentu melelahkan dan belum tentu juga berbagai informasi tersebut berguna di kehidupan sehari-harimu.
Nah, kalau kamu sudah chronically online dan mulai muncul tanda-tanda cemas kalau ketinggalan informasi alias FOMO (fear of missing out), ini artinya kamu sudah butuh detoks digital dari media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda-tanda kamu butuh detoks digital
Mengutip Brown Health University, detoks digital adalah periode waktu tertentu di mana seseorang sengaja menjauh dari perangkat elektronik dan media sosial yang sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya, mulai dari ponsel pintar, komputer, tablet, hingga televisi, semua dijauhi.
Tujuannya, untuk merasakan kembali kehidupan nyata tanpa gangguan, interaksi langsung dengan orang-orang sekitar, serta mengurangi stres akibat informasi berlebihan.
Kalau kamu merasa hidupmu terlalu tergantung pada dunia maya, mungkin sekarang saatnya melakukan detoks digital.
Berikut beberapa tanda yang menunjukkan kamu perlu mengambil jeda dari media sosial dan perangkat digital.
1. Kualitas tidur yang buruk
 Ilustrasi. Mulai insomnia, salah satu tanda butuh detoks digital. (iStockphoto/Tero Vesalainen) |
Salah satu efek negatif dari chronically online yaitu menurunnya kualitas tidur. Layar gadget memancarkan cahaya biru yang mengganggu siklus alami tidur dan bangun tubuh.
Menurut Morphee, cahaya biru dapat 'menipu' tubuh agar berpikir masih siang. Hal ini membuat tubuh sulit untuk rileks dan tidur pun jadi terganggu.
Kalau kamu sering begadang scrolling media sosial hingga larut malam dan merasa mengantuk atau lemas di siang hari, itu jadi tanda jelas kamu perlu membatasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
2. Produktivitas menurun
Notifikasi yang terus-menurus bunyi dari ponsel bisa membuat fokus dan konsentrasi menurun drastis, apalagi saat sedang bekerja.
Kamu bisa saja rehat sejenak memeriksa ponsel lalu kembali bekerja. Namun, terlalu sering membuka ponsel bisa membuat pekerjaan tidak selesai dengan efisien.
Kalau kamu merasa pekerjaan atau tugas harian jadi terbengkalai karena terlalu banyak distraksi digital, ini adalah sinyal bahwa kamu perlu mengurangi screen time.
Simak tanda kamu butuh detoks digital lainnya di halaman berikutnya..
3. Mengabaikan interaksi dunia nyata
Ketika terlalu banyak waktu dihabiskan dengan berkomunikasi lewat layar, interaksi langsung dengan keluarga dan teman bisa terabaikan.
Kalau kamu lebih sering chatting atau berkomunikasi lewat media sosial ketimbang tatap muka langsung dengan orang terdekat, ini bisa berdampak negatif pada hubungan sosial.
4. Emosi jadi tidak stabil saat tidak online
Untuk mengetahui apakah kebanyakan online sudah memengaruhi emosimu, cobalah tips dari Benchmark Psychology, yaitu tahan diri untuk tidak membuka media sosial atau bermain gim selama beberapa jam atau sehari penuh.
Kalau kamu merasa gelisah, kesal, atau sedih saat tidak online, dan perasaan tersebut hilang saat kamu kembali menggunakan perangkat, ini bisa jadi tanda kamu kecanduan digital.
Kondisi ini menunjukkan hubunganmu dengan dunia maya sudah mulai mengganggu kesejahteraan emosional.
5. Kehilangan minat melakukan hobi
Sebelum terlalu sering online, mungkin kamu punya hobi atau aktivitas yang sangat disukai, misalnya membaca buku, bermain alat musik, atau memasak.
Kalau sekarang kamu jarang atau bahkan tidak lagi melakukan hal-hal tersebut karena lebih memilih menghabiskan waktu di internet, ini pertanda dunia digital sudah mengambil alih hidupmu.
6. Berbohong soal waktu yang dihabiskan untuk online
Kalau kamu sering menyembunyikan kebenaran atau berbohong tentang berapa lama kamu menghabiskan waktu di dunia maya, ini tanda serius kebiasaan digitalmu sudah bermasalah.
Misalnya, kamu bilang sibuk bekerja padahal sebenarnya menghabiskan waktu menonton video atau bermain gim. Bisa juga kamu mengaku tidur lebih awal, padahal tidur larut malam gara-gara online.
Kalau kamu berbohong untuk hal-hal tersebut, artinya secara tidak sadar kamu tahu ketergantunganmu pada dunia maya sudah parah. Kejujuran pada diri sendiri dan orang sekitar sangat penting untuk memulai proses detoks digital.
Melakukan detoks digital bukan berarti harus meninggalkan teknologi sepenuhnya, tetapi memberi ruang bagi diri sendiri untuk hidup lebih seimbang dan sehat secara mental.
Dengan mengenali tanda-tanda di atas, kamu bisa mulai mengambil langkah kecil untuk mengurangi ketergantungan pada media sosial dan perangkat digital.
[Gambas:Infografis CNN]