Machu Picchu Terancam Dicabut dari Status sebagai Keajaiban Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2025 09:45 WIB
New 7 Wonders of the World merilis pernyataan yang mengklaim bahwa situs Machu Picchu berisiko kehilangan "kredibilitasnya" sebagai keajaiban dunia
Machu Picchu di Peru, salah satu dari tujuh Keajaiban Dunia. (AFP/ERNESTO BENAVIDES)

Krisis transportasi ini terjadi pada minggu yang sama ketika organisasi New 7 Wonders of the World merilis pernyataan yang mengklaim bahwa situs tersebut berisiko kehilangan "kredibilitasnya" sebagai keajaiban dunia, yang semakin merusak reputasi internasional Peru sebagai destinasi wisata.

Machu Picchu diakui sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia Baru pada tahun 2007, bersama dengan Colosseum (Roma), Petra (Yordania), Taj Mahal (India), Chichén Itzá (Meksiko), Patung Kristus Penebus (Brasil), dan Tembok Besar China, setelah kompetisi global yang menjaring lebih dari 100 juta suara.

Direktur organisasi tersebut, Jean-Paul de la Fuente, pada 13 September lalu mengeluarkan pernyataan yang menyebut Machu Picchu menghadapi tantangan besar yang memerlukan perhatian mendesak, termasuk volume turis yang tinggi, manajemen yang tidak memadai, dan seringnya ketidakamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani, hal itu dapat "membahayakan kredibilitas Machu Picchu" sebagai salah satu Keajaiban Dunia Baru.

"Situasi di Machu Picchu telah memburuk selama bertahun-tahun, dan kami mengikutinya dengan kekhawatiran... Sayangnya, tidak ada yang terjadi, dan seperti biasa, ketika Anda berpura-pura masalah tidak ada, itu hanya akan semakin buruk," jelas De la Fuente.

Machu Picchu menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1983 dan saat ini tidak terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO. Pada Pertemuan Komite Warisan Dunia ke-47 pada Juli lalu, Kementerian Kebudayaan Peru berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan mengembangkan alat pemantauan dan konservasi baru.

Pada Agustus 2025, tim ahli lokal dan internasional yang didukung UNESCO mengunjungi situs tersebut untuk meneliti solusi berbasis teknologi untuk manajemen situs dan pariwisata yang bertanggung jawab.

Machu Picchu sendiri telah menjadi lokasi protes sporadis dalam beberapa tahun terakhir. Kerusuhan anti-pemerintah yang penuh kekerasan pada tahun 2023 membuat ratusan wisatawan terlantar dan situs tersebut ditutup selama hampir sebulan, di mana para pengunjuk rasa juga memblokade titik akses ke objek wisata yang terisolasi tersebut.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER