Tes duduk dan berdiri jadi salah satu cara yang dapat diandalkan untuk menguji keseimbangan, kekuatan, dan rentang gerak. Tes ini mengukur seberapa baik Anda dapat duduk di lantai dan berdiri kembali tanpa bantuan.
Caranya:
1. Berdiri tanpa alas kaki di permukaan yang tidak licin seperti matras.
2. Lanjut duduk di lantai.
3. Dari posisi duduk, coba untuk bangun dan kembali ke posisi berdiri tanpa alat bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menentukan skor, mulailah dengan menetapkan lima poin untuk duduk dan lima poin untuk berdiri. Kurangi satu poin jika Anda menggunakan bagian tubuh sebagai bantuan. Jumlahkan total poin antara duduk dan berdiri.
Studi menemukan, orang dewasa paruh baya dan lansia yang mendapat skor di bawah 7,5 memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal dunia dalam 12 tahun ke depan.
Tes ini mengukur kekuatan dan daya tahan tubuh bagian bawah. Tes ini juga dapat membantu mengidentifikasi risiko terjatuh.
Tak cuma itu, tes ini juga dapat memprediksi mortalitas. Penelitian menemukan, berdiri kurang dari empat kali dalam 30 detik dikaitkan dengan risiko kematian.
Caranya:
1. Atur stopwatch selama 30 detik.
2. Duduk di tengah kursi.
3. Silangkan lengan dan letakkan telapak tangan di bahu.
4. Jaga agar telapak kaki tetap rata di lantai, punggung lurus, dan lengan menempel di dada.
5. Dari duduk, bangkitlah untuk berdiri, lalu duduk kembali.
6. Ulangi sebanyak yang Anda mampu dalam waktu 30 detik.
Menurut CDC, skor di bawah rata-rata dapat mengindikasikan peningkatan risiko terjatuh. Skor rata-rata untuk pria usia 60-64 tahun adalah 14 dan 12 untuk wanita.
(asr/asr)