Marak Turis Israel Bikin Ulah, Otoritas Thailand Keluarkan Peringatan
Otoritas Thailand meningkatkan seruan kepada turis Israel yang berwisata di Negeri Gajah Putih untuk menunjukkan sikap yang lebih hormat dan sopan.
Seruan tersebut menyusul meningkatnya keluhan publik Thailand mengenai perilaku turis dari Negeri Zionis. Ketegangan ini diperburuk oleh dugaan keterlibatan sejumlah turis Israel dalam operasi bisnis ilegal.
Pada pertemuan hari Senin (27/10) antara Penasihat Senior Dewan Keamanan Israel, Avi Bitton, dan Polisi Mayor Jenderal Suwat Suksri, pihak Israel menyatakan dukungan penuh terhadap respons tegas pemerintah Thailand.
Bitton mendukung langkah cepat Thailand dalam menindak pelanggar aturan, termasuk warga Israel yang terbukti mengelola bisnis ilegal di Thailand.
"Kami berharap diskusi ini akan membantu menyelesaikan masalah turis Israel yang terlibat dalam perilaku yang tidak pantas," ujar Suksri, seperti dilansir VN Express.
Keluhan mengenai perilaku tak pantas turis Israel dilaporkan semakin meningkat di destinasi populer Thailand seperti Phuket, Koh Samui, Koh Phangan, dan Pai.
Selama pertemuan tersebut, Bitton juga menyuarakan pentingnya peningkatan keamanan di lokasi-lokasi yang menjadi sumber keluhan, sekaligus menjanjikan kerja sama penuh dengan otoritas Thailand.
Inspeksi mendalam dijadwalkan akan dilakukan untuk memastikan kepatuhan turis Israel terhadap regulasi setempat.
Lonjakan Kedatangan dan Insiden Kontroversial
Data menunjukkan bahwa lonjakan signifikan terjadi pada kedatangan turis Israel ke Thailand. Dari Januari hingga September 2025, sekitar 300.000 warga Israel mengunjungi Thailand, angka ini melonjak 57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan jumlah ini disebut memicu ketegangan, dengan penduduk dan pelaku bisnis lokal menyuarakan kejengkelan atas perilaku turis yang dinilai sulit diatur, bahkan sampai berani menjalankan kegiatan usaha secara ilegal.
Beberapa insiden kontroversial sempat menarik perhatian publik. Pada 14 Oktober lalu, empat warga Israel ditangkap di Koh Samui atas dugaan kasus narkoba. Sebelumnya pada Mei 2025, seorang turis wanita Israel sempat viral karena menolak melepaskan sepatu saat memasuki area restoran di Koh Phangan.
Nasihat Keras dari Kedutaan
Menanggapi gelombang keluhan tersebut, Kedutaan Besar Israel di Bangkok telah mengeluarkan imbauan resmi melalui Facebook pada hari Sabtu (25/10).
Pihak kedutaan mendesak warga negaranya untuk bersikap hormat, terutama di tengah masa berkabung nasional menyusul wafatnya Ratu Sirikit minggu lalu. Pengunjung diimbau untuk menghindari musik keras, pesta di ruang publik, mengenakan pakaian yang sopan, serta menghormati masa berkabung yang ditetapkan selama 30 hari ke depan.
The Times of Israel menyimpulkan bahwa peningkatan arus turis Israel ini bisa jadi didorong oleh keinginan warga Israel untuk mencari jeda atau istirahat setelah menjalani tugas militer terkait perang yang berlangsung di Gaza.
(ana/wiw)