Berburu Tempat Viral di TikTok Jadi Tren Wisatawan RI di Luar Negeri

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2025 16:00 WIB
Ilustrasi wisatawan Indonesia saat berada di luar negeri. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tren perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri menunjukkan pergeseran signifikan tahun ini. Pelancong asal Indonesia kini cenderung memilih bepergian dalam kelompok kecil (small group), menghindari itinerary padat, dan menjadikan tempat-tempat yang viral di media sosial sebagai tujuan utama mereka.

Ketua DPP Astindo (Asosiasi Travel Agen Indonesia), Pauline Suharno, mengungkapkan mengenai tren long stay juga jadi pilihan wisatawan Indonesia di luar negeri.

"Trennya masih small group ya yang jumlahnya di bawah 20 orang, tidak seperti zaman dulu 40-50 orang. Lalu juga long stay-nya itu lebih lama," kata Pauline, seperti dilansir Detik, Selasa (14/10).

Ia menjelaskan bahwa wisatawan kini tidak lagi terburu-buru mengunjungi banyak negara dalam waktu singkat. "Kalau zaman dulu tuh kayaknya mereka dalam 2 minggu mau pergi kalau bisa dalam 14 hari ke 10 negara. Namun sekarang lebih banyak tinggal di satu kota, tidak terburu-buru," tambahnya.

Pauline menyebut bahwa kini tujuan wisata utama bukan lagi sekadar mengunjungi ikon atau landmark mainstream. Warga Negara Indonesia (WNI) cenderung mencari pengalaman yang lebih mendalam, seperti menikmati budaya, mencicipi kuliner lokal, hingga mengunjungi museum untuk menikmati isinya.

Media sosial, khususnya TikTok, memiliki peran besar dalam mengubah selera ini.

"Dan ini juga terpengaruh dengan makanan-makanan viral yang ada di TikTok. Kalau dulu tuh mereka makan di restoran yang memang di-cater khusus untuk grup. Tapi sekarang orang tuh lebih suka untuk mencari makanan-makanan yang viral dan mau antri," ujarnya.

Perubahan selera juga terjadi pada kebiasaan berbelanja. Wisata belanja barang branded kini tak lagi diminati seperti dulu. Pauline menyoroti bahwa traveler muda kini lebih peduli pada isu sustainability (keberlanjutan).

"Malahan wisata belanja itu sudah enggak seheboh dulu. Ya juga memang karena harga barangnya pun makin lama makin mahal, tapi anak-anak muda sekarang ini sudah memahami untuk mengurangi penggunaan fast fashion," jelas Pauline.

Ia menambahkan, pergeseran minat kini menuju produk lokal. "Mereka lebih menghargai penggunaan barang-barang buatan lokal. Malah banyak lebih milih thrifting," lanjutnya.

Pauline menutup dengan menyebut, saat ini paket wisata yang paling diminati dan laris terjual oleh agen perjalanan adalah wisata ke China. Hal ini didukung oleh pengaruh media sosial dan kemudahan akses ke negara tersebut.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK